Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangga, Korut Akan Luncurkan Satelit Mata-Mata Lebih Banyak Lagi

Korut bertekad meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata dalam waktu dekat untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas militer musuh-musuhnya.
Sebuah roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 diluncurkan, seperti diklaim pemerintah Korea Utara, di lokasi yang disebutkan sebagai Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Utara dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 21 November 2023. KCNA melalui REUTERS
Sebuah roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 diluncurkan, seperti diklaim pemerintah Korea Utara, di lokasi yang disebutkan sebagai Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Utara dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 21 November 2023. KCNA melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) bertekad untuk meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata dalam waktu dekat untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas militer musuh-musuhnya.

Pernyataan itu dimuat oleh kantor berita negara KCNA mengatakan pada hari Sabtu (9/12/2023).

Satelit-satelit tersebut akan meniru satelit Malligyong-1 yang diluncurkan Pyongyang pada bulan November, yang menurut pemerintah Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jepang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Jika perlu, satelit itu akan dengan sempurna melaksanakan tugas membimbing dan memimpin kita menuju serangan yang sangat kuat,” kata komentar anonim tersebut sambil membela pengembangan ruang angkasa sebagai haknya untuk mempertahankan diri.

Melansir Reuters, penasihat keamanan nasional AS, Korea Selatan dan Jepang akan mengadakan pertemuan trilateral di Seoul pada hari Sabtu  (9/12/2023) untuk membahas Korea Utara dan isu-isu global lainnya.

Dalam artikel terpisah di KCNA, Ro Ju Hyon, yang digambarkan oleh agensi tersebut sebagai analis urusan internasional, mengkritik Korea Selatan karena “memberikan bantuan militer yang sembrono ke Ukraina.”

Mereka mengutip artikel Washington Post awal pekan ini yang melaporkan bahwa penyediaan peluru kaliber 155 mm secara tidak langsung oleh Korea Selatan menjadikannya “pemasok amunisi artileri yang lebih besar untuk Ukraina dibandingkan gabungan seluruh negara Eropa.”

“Ini adalah tindakan kelas atas pro-AS yang bahkan menempatkan negara-negara Barat, yang memiliki kebijakan anti-Rusia, ke dalam bayangan,” kata Ro.

Korea Utara telah dikritik atas hubungannya dengan Rusia oleh Korea Selatan, Jepang dan AS, yang mengatakan bahwa Pyongyang memberikan dukungan senjata kepada Moskow sebagai imbalan atas bantuannya dalam meningkatkan kemampuan militernya.

Bulan lalu, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS memiliki informasi yang mengindikasikan bahwa Korea Utara secara diam-diam memasok Rusia dengan sejumlah besar peluru artileri untuk perangnya di Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper