Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa kedatangan 1.487 orang pengungsi Rohingya di Indonesia tidak akan mengganggu wisata, khususnya di Aceh.
Dia mengamini bahwa kehadiran pengungsi Rohingya selama beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. Mengingat warga Aceh menolak kehadiran mereka.
"Belum ada, tapi ini juga sangat kita pantau karena ada bencana kemanusiaan saudara-saudara kita dari Rohingya mengalami tekanan, akhirnya kami khawatir ini jadi bagian dari TPPO [perdagangan orang]," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (7/12/2023).
Oleh sebab itu, Sandiaga akan memastikan kehadiran mereka tidak berdampak negatif pada pariwisata Aceh dan pemerintah akan mencarikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.
"Jadi harus kita pastikan jangan sampai nanti berdampak negatif terhadap wisata di Aceh," ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa hingga saat ini belum ada arahan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca Juga
"Namun nanti saya akan berkunjung akhir bulan Desember atau awal Januari untuk melihat dampaknya terhadap pariwisata Aceh," pungkas Sandiaga.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memastikan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk 1.487 orang pengungsi Rohingya.
Orang nomor dua di Indonesia itu menyebutkan bahwa pemerintah telah meminta agar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dapat menemukan solusi dalam memberikan perlindungan bagi pencari suaka dan pengungsi Rohingnya tersebut.
Ma’ruf mengatakan, permasalahan pengungsi harus mendapatkan solusi yang saling menguntungkan agar kehadiran dari setiap pengungsi yang berlabuh di Indonesia justru tidak membebani masyarakat setempat.
“Agar bisa mengantisipasi, karena kalau terus [berlabuh di Indonesia] nanti terus lari, semua larinya ke Indoensia, ke sini, itu menjadi beban. Kita akan bicarakan juga dengan UNHCR yang punya tanggung jawab masalah pengungsian di PBB, ini harus dilakukan pembahasan bersama,” ujarnya saat ditemui di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Selasa (5/12/2023).
Berdasarkan laporan dari UNHCR, tercatat ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan laut sepanjang 2022, yang merupakan jumlah terbanyak sejak tahun 2015.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemko Polhukam) melaporkan sebanyak 1.487 pengungsi etnis minoritas dari Myanmar itu berkumpul di Indonesia per Senin (4/12/2023).