Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Filipina mengejar empat terduga tersangka pelaku pemboman gereja di Manila beberapa waktu lalu. Dua orang di antaranya terkait dengan kelompok militan lokal.
Perburuan tersangka dilakukan setelah serangan pada Minggu (3/12/2023) saat jemaah di dalam gimnasium universitas di Marawi, kota dengan Muslim terbesar di Filipina.
Empat orang tewas dan 50 lainnya terkuk luka-luka dalam pengeboman yang diklaim didalangi oleh kelompok teroris ISIS.
Polisi telah mengidentifikasi dua pria Filipina yang terlihat oleh para saksi di dalam gym sebelum ledakan. Diketahui jika kedua pria tersebur memiliki catatan kriminal, termasuk pembunuhan.
"Tindakan mereka sangat mencurigakan. Hal itu menimbulkan kecurigaan bahwa mereka mungkin terlibat dalam ledakan tersebut," kata juru bicara Kolonel Jean Fajardo kepada wartawan, dilansir dari CNA, Selasa (5/12/2023).
Fajardo mengatakan bahwa kedua tersangka adalah anggota kelompok militan yang pernah terlibat dalam insiden pemboman di Mindanao.
Baca Juga
Panglima Angkatan Darat Jenderal Romeo Brawner mengatakan sebelumnya bahwa serangan itu mungkin merupakan balas dendam atas operasi militer baru-baru ini terhadap tiga kelompok militan, yakni Dawlah Islamiyah-Filipina, Abu Sayyaf dan Maute.
Serangan militan terhadap bus, gereja Katolik, dan pasar umum telah menjadi ciri kerusuhan yang sudah berlangsung selama beberapa dekade di wilayah tersebut. (Syahra Fauzia)