Bisnis.com, SOLO - Filsuf dan akademisi Rocky Gerung membandingkan kepemimpinan era Jokowi dengan Soeharto.
Seperti diketahui, belakangan ini muncul isu bahwa penguasa saat ini mirip dengan Orde Baru. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan menyebutnya dengan lantang beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah bincang-bincang yang dipandu Karni Ilyas, Rocky Gerung menyampaikan beberapa perbedaan kepemimpinan antara Jokowi dengan Soeharto.
Menariknya, penasihat politik tersebut mengatakan bahwa kepemimpinan Jokowi lebih buruk daripada Orde Baru.
"Jokowi memang tidak datang seperti Soeharto 'gue gebuk lu'. Tidak. Tapi dengan senyap dia lakukan pengkhianatan. Pengkhianatan pada Ibu Mega, pengkhianatan pada bangsa ini," kata Rocky Gerung.
Bung Rocky, begitu panggilan akrabnya, kemudian menyinggung bagaimana Jokowi merampas hak masyarakat dengan membangun IKN (Ibu Kota Negara).
Baca Juga
Jokowi meminta oligarki menyumbang di depan dan membuat banyak APBN dipindahkan untuk membiayai mega-proyek Indonesia tersebut.
Banyaknya APBN yang ditransfer ke IKN membuat hak-hak masyarakat terbatas, termasuk hak mereka untuk makan.
"Jokowi bikin IKN, dia jual ke China nggak laku, dia jual ke AS nggak laku, dia jual ke Mesir dan Malaysia nggak laku, lalu dia paksa oligarki itu untuk nyumbang di depan," ujar Rocky Gerung.
"Kurang cukup, ia kemudian minta APBN dipindahkan 20, 30 atau 40 persen ke IKN. Di saat yang sama, seorang pria Kupang merobek perutnya karena tidak bisa beli beras," imbunya.
Inilah yang kemudian menurut Rocky Gerung juga menjadi perbedaan antara era Jokowi dan Soeharto.
Selain itu soal kemiskinan dan hak masyarakat, Rocky menyampaikan bahwa tak ada orang bunuh diri di era Soeharto karena kelaparan.
"Tidak ada di zaman pak Harto orang bunuh diri karena nggak bisa makan," katanya.
Kekejaman Jokowi di Mata Rocky Gerung...