Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menggalang dana ke masyarakat untuk mendanai kegiatan kampanye selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penggalangan dana tersebut diinisiasi dengan meluncurkan platform Gotong Royong Rakyat.
Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengungkapkan penggalangan dana massal ini melalui platform digital yang diberi nama gotongroyongrakyat.id. Menurutnya, Gotong Royong Rakyat sebagai bentuk semangat partisipasi yang inklusif.
"Lewat galang dana ini, rakyat ikut bergotong royong dalam memenangkan mas Ganjar dan Prof Mahfud dalam Pilpres 2024,” ujar Arsjad dalam konferensi pers di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Penggalangan dana massal ini, lanjutnya, untuk menunjukkan perjuangan Ganjar-Mahfud sebagai perjuangan bersama rakyat. Arsjad mengungkapkan, donasi bisa mulai dari Rp10.000.
Sementara untuk perseorangan donasi maksimal sebesar Rp2,5 miliar. Sedangkan untuk perusahaan, bisa berdonasi maksimal senilai Rp25 miliar.
"Tidak harus besar di sini, semua bisa berdonasi sesuai kemampuan," jelas Arsjad.
Baca Juga
Arsjad menjelaskan, metode pembayaran donasi dari situs gotongroyongrakyat.id dapat dilakukan melalui QRIS, e-wallet, virtual account bank.
Tak hanya sumbangan, TPN Ganjar-Mahfud juga akan melakukan penjualan produk resmi seperti kaos, jaket, dan lain-lain.
Sementara itu Bendahara TPN Ganjar-Mahfud, Orias Petrus Moedak menambahkan platform Gotong Royong Rakyat ini menuruti semua ketentuan dalam Peraturan KPU (PKPU) No. 18/2023 tentang Dana Kampanye Pemilu.
TPN memastikan data pribadi para donatur dipastikan aman dan terjaga kerahasiaannya. Orias menyatakan dana yang terkumpul akan masuk ke bank resmi pasangan Ganjar-Mahfud yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Donatur juga bisa menyampaikan testimoni berupa dukungan maupun harapan kepada paslon Ganjar-Mahfud dari mana pun dan kapan pun melalui platform digital ini,” jelas Orias.
Sesuai PKPU, lanjutnya, nanti semua data dan pertanggungjawaban donasi akan disampaikan ke KPU. Orias menyerahkan ke KPU apakah data Gotong Royong Rakyat dari TPN akan dibuka ke publik atau tidak.
