Bisnis.com, JAKARTA - Dalam panggung politik Indonesia, nama Anies Baswedan kini disorot sebagai calon presiden pada Pilpres 2023.
Rekam jejaknya yang penuh prestasi, sejak menjabatsebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) hingga Gubernur DKI Jakarta, serta pencapaiannya di level internasional, membuktikan dedikasinya terhadap pembangunan dan perubahan yang diakui secara luas.
Profil Anies Baswedan
Anies Rasyid Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, dari keluarga yang terpandang di bidang pendidikan. Kedua orang tuanya, Rasyid Baswedan dan Aliyah, adalah sosok pendidik terkemuka di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Anies mengawali pendidikan formal di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta, sebelum melanjutkan ke SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2, semua di Kota Yogyakarta.
Selanjutnya, ia mendapatkan beasiswa yang mengantarkannya untuk belajar selama satu tahun di Amerika Serikat, mengakibatkan keterlambatan kelulusannya dari SMA Yogyakarta hingga tahun 1989, meskipun seharusnya lulus pada tahun 1988.
Tidak berhenti di situ, Anies meneruskan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Langkah berikutnya adalah ke Amerika Serikat, di mana ia menyelesaikan gelar magister di University of Maryland dan gelar doktor di Northern Illinois University.
Baca Juga
Tak hanya gemilang dalam pendidikan, Anies terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi sejak remaja. Di SMA, dia menjadi wakil ketua OSIS dan bahkan terpilih sebagai ketua OSIS se-Indonesia dalam sebuah pelatihan kepemimpinan bersama 300 ketua OSIS. Aktivitasnya tak berkurang saat di perguruan tinggi, di mana ia menjabat sebagai Ketua Senat UGM pada tahun 1992.
Prestasi Anies semakin terkenal saat kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Amerika. Dia dipercaya sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute, sebuah lembaga yang fokus pada riset dan analisis kebijakan publik.
Perjalanan karier Anies terus berlanjut saat usianya 38 tahun terpilih sebagai Rektor termuda di Indonesia, yaitu di Universitas Paramadina, di mana ia menorehkan inisiatif berani dalam Gerakan Indonesia Mengajar. Program ini mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa sebagai pengajar di Sekolah Dasar di daerah-daerah terpencil di Indonesia, sekaligus menginisiasi kelas inspirasi yang melibatkan ribuan relawan untuk mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar.
Terjun ke dunia politik, Anies menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, namun tidak meraih hasil gemilang. Tak menyerah, ia kemudian menginisiasi Gerakan Turun Tangan, sebuah ajakan untuk semua orang ikut terlibat dalam mengurus negeri serta mendukung pemimpin muda berpotensi.
Kariernya semakin terangkat saat Anies terlibat dalam tim pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai juru bicara pasangan tersebut dalam Pilpres. Pasca pemilihan, ia bergabung dalam tim transisi presiden terpilih.
Namun, perjalanan politiknya semakin menanjak ketika Prabowo Subianto meminta Anies maju bersama Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Kemenangan mereka membawa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melangkah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2020.
Prestasi Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Berikut ini prestasi Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta . Di antaranya:
- Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC):
Mengangkat nama Jakarta ke tingkat global melalui pembangunan sirkuit dengan biaya sekitar Rp190 miliar.
- Stadion Jakarta International Stadium (JIS):
Memenuhi standar FIFA dengan konsep bangunan ramah lingkungan, dibiayai sekitar Rp 4,5 triliun.
- Revitalisasi Kota Tua Batavia:
Mengubah zona menjadi Rendah Emisi (LEZ) untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, walaupun mendapat kritik terkait kemacetan jalanan.
- Sumur Resapan:
Upaya perbaikan sistem penyerapan air tanah, meskipun kontroversial dengan beberapa kritik terhadap dampaknya pada lalu lintas.
- Pembangunan Jalur Sepeda:
Menargetkan 535,68 km jalur sepeda di Jakarta pada tahun 2026 melalui peraturan Gubernur.
- JPO Pinisi di Jalan Jenderal Sudirman:
Fasilitas penyeberangan jalan sekaligus destinasi wisata gratis, juga menjadi jejak memorial bagi tenaga kesehatan yang gugur akibat COVID-19.
- Aplikasi Jakarta Kini (JAKI):
Super-app untuk memudahkan warga Jakarta dalam menemukan kebutuhan sehari-hari dan informasi penanganan COVID-19.
- JakLingko:
Integrasi transportasi dengan tarif maksimal Rp 10 ribu, menggabungkan moda transportasi dengan satu kartu atau aplikasi.
- Pelebaran Trotoar:
Peningkatan kenyamanan pejalan kaki dengan fasilitas seperti CCTV, satpol PP, dan pelican crossing.
- Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di bawah Rp 2 Miliar:
Langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi Jakarta dan tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2022.
- Program Rumah DP Rp 0:
Pembangunan 2.332 unit hunian dengan skema DP Rp 0 untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
- Kampung Susun Akuarium:
Meresmikan kampung susun sebagai upaya peningkatan hunian layak.
- Fly Over Tapal Kuda:
Sarana putar balik kendaraan untuk mengurangi kemacetan dan mempermudah akses Pasar Minggu dan Depok.
- Revitalisasi Simpang Lima Pasar Senen:
Peningkatan infrastruktur transportasi di Jakarta melalui peningkatan halte TransJakarta dan JPO.
Penghargaan dan Prestasi Internasional Anies Baswedan
Anies Baswedan juga meraih sejumlah penghargaan internasional yang menandai kesuksesannya di arena global. Penghargaan tersebut antara lain:
- Gerald Maryanov Award (2004).
- Young Global Leaders (2009).
- 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia (2010).
- 500 Muslim Berpengaruh di Dunia (2010).
- Lee Kuan Yew Exchange Fellow (2022).
- Education Award oleh The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Countries (2010)
- 100 Intelektual Publik Dunia (2008).
- PASIAD Education Award (2010).
- Nakasone Yasuhiro Award (2010).
Prestasi Anies Baswedan saat Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan telah menorehkan sejumlah prestasi yang signifikan dalam transformasi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan dedikasi dan visi yang kuat, berikut adalah beberapa prestasi gemilang yang berhasil dicapainya selama menjabat:
- Revisi Kurikulum 2013 secara menyeluruh
Anies Baswedan berhasil melakukan revisi menyeluruh pada Kurikulum 2013, menargetkan perubahan yang lebih adaptif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Langkah ini memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
- Penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan
Langkah radikal dalam menghapus UN sebagai syarat kelulusan siswa, memberikan ruang lebih besar bagi penilaian yang lebih komprehensif atas kemampuan siswa, tidak hanya dari segi akademik tetapi juga aspek lainnya.
- Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Pengenalan UNBK sebagai alternatif ujian nasional tradisional adalah inovasi yang signifikan dalam memberikan akses yang lebih luas serta mendukung penggunaan teknologi dalam proses pendidikan di Indonesia.
- Pelaksanaan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Anies Baswedan berhasil mengimplementasikan KIP yang memberikan akses lebih baik terhadap pendidikan bagi siswa-siswa dari keluarga kurang mampu secara finansial, mendukung kesetaraan dalam pendidikan.
- Penghapusan Masa Orientasi Siswa (MOS) dan perploncoan
Langkah ini mengurangi tekanan terhadap siswa baru, memberikan kesempatan bagi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah tanpa tekanan yang berlebihan.
- Pengiriman Guru Garis Depan (GGD) ke daerah terdepan, terluar, dan terpencil
Langkah strategis dalam mendistribusikan sumber daya pendidikan ke daerah-daerah yang membutuhkan guru-guru berkualitas, memberikan akses yang lebih merata terhadap pendidikan berkualitas.
- Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru
Memastikan kualitas pendidikan dengan memperkenalkan uji kompetensi guru, memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar mereka.
- Penyelenggaraan lelang terbuka jabatan dalam proses pengangkatan pejabat
Memperkenalkan transparansi dalam proses pengangkatan pejabat pendidikan, memastikan seleksi berdasarkan meritokrasi.
- Penyediaan data kinerja pengelolaan pendidikan melalui Neraca Pendidikan Daerah (NPD)
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan pendidikan di setiap daerah, memberikan dasar untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif.
- Penyediaan dana hibah bagi para penulis Indonesia
Langkah yang memotivasi dan memberdayakan para penulis Indonesia untuk mengembangkan literasi dan kreativitas.
- Pencatatan lebih dari 10.000 benda cagar budaya
Upaya penting dalam pelestarian warisan budaya Indonesia yang lebih luas, menjaga identitas dan nilai-nilai budaya untuk generasi mendatang.
- Pembentukan Direktorat Pendidikan Keluarga
Inisiatif penting untuk memperkuat peran pendidikan dalam lingkungan keluarga, memastikan peran keluarga dalam pendidikan anak-anak dapat dioptimalkan.