Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Depan Joe Biden, PM Malaysia Anwar Ibrahim Desak Gencatan Senjata Israel-Palestina

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyuarakan gencatan senjata Israel-Palestina di depan Presiden AS Joe Biden secara langsung dalam forum APEC.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tiba di Jakarta bersama istrinya, Wan Azizah Wan Ismail pada Minggu (8/1/2023). Saat tiba di Indonesia, dia mengenakan songkok./Twitter @anwaribrahim
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tiba di Jakarta bersama istrinya, Wan Azizah Wan Ismail pada Minggu (8/1/2023). Saat tiba di Indonesia, dia mengenakan songkok./Twitter @anwaribrahim

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyuarakan penghentian perang di Israel-Palestina alias gencatan senjata, di depan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara langsung dalam forum Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC). 

Sikap Anwar yang dipuji netizen akan keberaniannya tersebut, menegaskan pentingnya 21 negara yang tergabung dalam APEC untuk mendesak gencatan senjata dalam waktu dekat. 

“Hentikan kekejaman ini. Hentikan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak, sekarang juga. Karena akan lebih banyak bayi yang terbunuh. Saya mengatakan ini karena penting bagi APEC untuk saling percaya di antara negara-negara anggota,” tegasnya, dikutip dari YouTube resmi PMO Malaysia, Senin (20/11/2023). 

Anwar mengungkapkan bahwa pada dasarnya banyak negara diminta untuk mengecam tindakan Israel, namun nyatanya sejumlah negara lainnya tak bertindak. 

“Kami diminta untuk mengutuk agresi di Ukraina, namun beberapa orang mengingatkan tetap diam. Di hadapan kekejaman yang menimpa rakyat Palestina, tidak ada rasa keadilan dan belas kasihan,” ujar Anwar. 

Dalam APEC 2023 di mana Amerika Serikat menjadi tuan rumah pada pekan lalu, Joe Biden tampak menyimak pernyataan Anwar Ibrahim sambil memegang pena dan menuliskan sesuatu di catatannya. 

Sementara itu, Presiden Peru Dina Boluarte yang duduk tepat di sebelah kanan Biden, juga tampak menyimak seraya mengangguk-anggukan kepala. 

“Penting bagi kami sebagai komunitas internasional untuk menyembuhkan dan menghindari masalah ini terjadi. Bapak ketua, saya menunggu kepemimpinan Anda yang berkelanjutan pada 2024. Saya juga telah menyampaikan kepada Presiden Peru untuk memastikan bahwa keprihatinan ini didengar karena kita adalah satu dalam masalah ini,” tutup Anwar. 

Melansir dari Reuters, Minggu (19/11/2023), Israel, Amerika Serikat, dan Hamas dikabarkan telah mencapai kesepakatan sementara untuk membebaskan para sandera dan melakukan gencatat senjata atau jeda pertempuran selama lima hari. 

Sementara menurut sumber yang dilaporkan Washington Post, pembebasan sandera dapat dimulai dalam beberapa hari ke depan, jika tidak terjadi sebuah hambata pada waktu-waktu akhir. 

Laporan itu muncul ketika Israel tampaknya bersiap untuk memperluas serangannya terhadap militan Hamas ke Gaza selatan setelah serangan udara menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk warga sipil yang dilaporkan berlindung di dua sekolah.

Kendati demikian, kabar tersebut belum dapat dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun para pejabat AS mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang dicapai. 

"Mengenai para sandera, ada banyak rumor yang tidak berdasar, banyak laporan yang salah. Saya ingin menegaskan: Sampai saat ini, belum ada kesepakatan. Namun saya ingin berjanji: Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan, kami akan melaporkannya kepada Anda,” ujar Netanyahu pada Sabtu malam, (18/11/2023), waktu setempat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper