Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawa-bawa Soeharto, Eros Djarot Sentil Jokowi, Kaesang, Gibran hingga "Pak Jenderal"

Budayawan dan Politikus Eros Djarot menyetil manuver Jokowi, Gibran, Anwar Usman hingga Kaesang atas manuver politik mereka belakangan ini.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato didampingi Kepala Staff Kantor Presiden Moeldoko (kiri) saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meresmikan JTTS ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km dan telah beroperasi sejak (30/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato didampingi Kepala Staff Kantor Presiden Moeldoko (kiri) saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meresmikan JTTS ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km dan telah beroperasi sejak (30/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.

Bisnis.com, SOLO - Budayawan dan Politikus Eros Djarot menyetil manuver Jokowi, Gibran, Anwar Usman hingga Kaesang atas manuver politik mereka belakangan ini.

Dalam bincang-bincang bersama Abraham Samad yang ditayangkan di YouTube, Eros Djarot bahkan menyinggung bagaimana Soeharto tidak secara blak-blakan membangun dinasti politik atas namanya.

Bahkan, Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut diangkat menjadi Menteri Sosial setelah Presiden daripada Soeharto berkuasa lebih dari tiga dekade.

Eros kemudian menyinggung "Pak Jenderal" ketika berbicara tentang banyaknya anak-anak muda atau para profesional yang berani speak up atas "tragedi politik" yang belakangan ini jadi perbincangan.

Namun tak diketahui, siapa Pak Jenderal yang dimaksud oleh Eros Djarot dalam pernyataannya tersebut.

"Bapak-bapak tahu nggak sih yang diperjuangkan oleh anak-anak ini (mereka yang speak up)? Kepada pak Jenderal nih ya, pak Wali Kota, semua nih ya. Yang sedang diperjuangkan (mereka yang berani speak up) ini satu, untuk anak cucu kalian juga. Supaya anak cucu kalian itu hidup di sebuah negara demokrasi tanpa ketakutan. Tidak ada lagi "hanya anaknya raja yang jadi semuanya," katanya.

Eros kemudian memberi contoh bahwa dulu rakyat percaya dan mengangkat Jokowi itu sebagai contoh bahwa tak ada nepotisme dalam pemilihan kepala negara.

Juga, bahwa mereka yang dari kalangan biasa bisa bersaing untuk menjadi orang No.1 di negeri ini. Akan tetapi jika manuver Jokowi dan keluarganya ini dibiarkan, maka RI bisa kembali ke masa Orde Baru.

"Dulu kita ngangkat Jokowi itu sebagai pecontohan, bahkan orang dari anak biasa saja bisa jadi Presiden. Sekarang masa, anak baru dua jam gabung Partai langsung jadi Ketua Umum. Saya orang Jawa, saya tanya babad mana yang sudah dibaca itu," tanyanya.

Soal manuver Kaesang dan Jasa PDIP

Dalam unggahan tersebut, Abraham Samad bertanya tentang apa jadinya jika kekuasaan diraih dengan cara yang tidak berintegritas. Dan apakah Indonesia saat ini tengah menuju ke arah kekuasaan yang tidak berintegritas tersebut.

Eros Djarot menjawab dengan meminta masyarakat berpikir apakah yang dilakukan Kaesang dan Gibran itu bermartabat.

Jika tidak, maka ya, kita semua tengah menuju ke arah kekuasaan yang tidak berintegritas tersebut.

"Kira-kira yang dilakukan Kaesang, baru dua jam terus jadi Ketum itu bermartabat nggak? yang dilakukan Gibran baru dua tahun, gak jadi Gubernur, gak jadi Menteri langsung jadi Wapres kira-kira bermartabat nggak?," jawab Eros.

Tak lupa politikus senior tersebut juga mengatakan peran PDIP atas apa yang terjadi pada apa yang telah berhasil diraih keluarga Jokowi saat ini.

"Kalu dibilang gak lewat PDIP ya lewat PDIP lah, emangnya pak jokowi lewat PKB?," katanya yang kemudian disambut tertawa Abraham Samad.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper