Bisnis.com, SOLO - Budayawan dan Politikus Eros Djarot menyetil manuver Jokowi, Gibran, Anwar Usman hingga Kaesang atas manuver politik mereka belakangan ini.
Dalam bincang-bincang bersama Abraham Samad yang ditayangkan di YouTube, Eros Djarot bahkan menyinggung bagaimana Soeharto tidak secara blak-blakan membangun dinasti politik atas namanya.
Bahkan, Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut diangkat menjadi Menteri Sosial setelah Presiden daripada Soeharto berkuasa lebih dari tiga dekade.
Eros kemudian menyinggung "Pak Jenderal" ketika berbicara tentang banyaknya anak-anak muda atau para profesional yang berani speak up atas "tragedi politik" yang belakangan ini jadi perbincangan.
Namun tak diketahui, siapa Pak Jenderal yang dimaksud oleh Eros Djarot dalam pernyataannya tersebut.
"Bapak-bapak tahu nggak sih yang diperjuangkan oleh anak-anak ini (mereka yang speak up)? Kepada pak Jenderal nih ya, pak Wali Kota, semua nih ya. Yang sedang diperjuangkan (mereka yang berani speak up) ini satu, untuk anak cucu kalian juga. Supaya anak cucu kalian itu hidup di sebuah negara demokrasi tanpa ketakutan. Tidak ada lagi "hanya anaknya raja yang jadi semuanya," katanya.
Baca Juga
Eros kemudian memberi contoh bahwa dulu rakyat percaya dan mengangkat Jokowi itu sebagai contoh bahwa tak ada nepotisme dalam pemilihan kepala negara.
Juga, bahwa mereka yang dari kalangan biasa bisa bersaing untuk menjadi orang No.1 di negeri ini. Akan tetapi jika manuver Jokowi dan keluarganya ini dibiarkan, maka RI bisa kembali ke masa Orde Baru.
"Dulu kita ngangkat Jokowi itu sebagai pecontohan, bahkan orang dari anak biasa saja bisa jadi Presiden. Sekarang masa, anak baru dua jam gabung Partai langsung jadi Ketua Umum. Saya orang Jawa, saya tanya babad mana yang sudah dibaca itu," tanyanya.
Soal manuver Kaesang dan Jasa PDIP
Dalam unggahan tersebut, Abraham Samad bertanya tentang apa jadinya jika kekuasaan diraih dengan cara yang tidak berintegritas. Dan apakah Indonesia saat ini tengah menuju ke arah kekuasaan yang tidak berintegritas tersebut.
Eros Djarot menjawab dengan meminta masyarakat berpikir apakah yang dilakukan Kaesang dan Gibran itu bermartabat.
Jika tidak, maka ya, kita semua tengah menuju ke arah kekuasaan yang tidak berintegritas tersebut.
"Kira-kira yang dilakukan Kaesang, baru dua jam terus jadi Ketum itu bermartabat nggak? yang dilakukan Gibran baru dua tahun, gak jadi Gubernur, gak jadi Menteri langsung jadi Wapres kira-kira bermartabat nggak?," jawab Eros.
Tak lupa politikus senior tersebut juga mengatakan peran PDIP atas apa yang terjadi pada apa yang telah berhasil diraih keluarga Jokowi saat ini.
"Kalu dibilang gak lewat PDIP ya lewat PDIP lah, emangnya pak jokowi lewat PKB?," katanya yang kemudian disambut tertawa Abraham Samad.