Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jusuf Kalla Sebut Megawati Presiden Paling Demokratis dalam Sejarah Indonesia

Jusuf Kalla menyebut Megawati Soekarnoputri merupakan Presiden paling demokratis dalam sejarah Indonesia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pendamping Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10/2023). Youtube PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pendamping Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10/2023). Youtube PDIP

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri merupakan pemimpin Negara paling demokratis sepanjang sejarah Indonesia berdiri.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri peresmian Pembukaan Habibie Democracy Forum di hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

"Ibu Mega sebenarnya di antara semuanya yang paling demokratis," ujarnya dalam forum tersebut.

Menurut dia, pada saat pemilihan umum (Pemilu) 2004 terdapat momentum bagi Megawati untuk memakai kekuasaannya agar dapat menang di pemilihan presiden (Pilpres) 2004. Mengingat dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI.

Namun, JK melanjutkan, upaya menggunakan kekuasaannya itu tidak dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, sehingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan JK dapat memenangkan Pemilu 2004.

"Karena pada saat dia berkuasa, dia tidak memakai kekuasaan untuk berkuasa pada 2004, sehingga saya dan Pak SBY bisa mengalahkan Bu Mega. Sekiranya pakai kekuasaan kita pasti kalah. Namun, dia tidak," tuturnya.

Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa pemimpin bangsa sebenarnya harus memiliki keteladanan. Dia pun memerinci bagaimana pemimpin Indonesia terdahulu jatuh dari kekuasaan karena krisis.

"Bung Karno juga jatuh karena dua hal yang terjadi, politik dan ekonomi, krisis bersamaan. Suharto jatuh karena dua krisis bersamaan," katanya.

JK kemudian mengatakan, Habibie akhirnya lengser setelah 1,5 tahun berkuasa karena dinamika demokrasi setelah Orde Baru lengser. Tak hanya itu, dia melanjutkan, bahwa Gus Dur lengser karena tidak menghargai demokrasi.

“Dia [Gus Dur] bikin dekrit mau bubarkan DPR dan Golkar. Jatuh juga," ujarnya.

Sementara SBY, kata JK, juga sosok pemimpin yang menjaga demokrasi.

"Walaupun juga Pemilu 2009 banyak orang mempunyai rumor-rumor yang kurang baik," pungkas JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper