Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menangis saat rapat kabinet Otoritas Palestina ketika ia menceritakan kisah seorang ibu yang anak-anaknya terkubur di bawah reruntuhan di Gaza.
Dalam video yang dikutip dari reuters, tampak Shtayyeh yang awalnya terlihat biasa membaca pidato dari sebuah kertas, mendadak menahan tangis tersedu-sedu.
Diapun kemudian terdiam beberapa saat karena menahan tangis.
Setelah terdiam beberapa lama dia kembali melanjutkan pidatonya dengan suara yang parau.
Dilansir dari royanews, dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengungkapkan kesedihan dan kemarahan mendalam atas berlanjutnya agresi Pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga
Shtayyeh menyebut situasi ini sebagai “air terjun darah” dan mempertanyakan berapa banyak nyawa tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan, yang harus hilang sebelum komunitas internasional mengambil tindakan tegas.
Tanggapan emosionalnya muncul setelah serangan tanpa henti yang dilakukan Pasukan Pendudukan Israel (IOF) di Gaza, yang mengakibatkan meningkatnya korban sipil.
Dia menyerukan intervensi segera untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang berlangsung dan segera menghentikan permusuhan.
Permohonan tulus Shtayyeh menyoroti kebutuhan mendesak akan perhatian global dan upaya bersama untuk mengakhiri siklus kekerasan dan melindungi kehidupan warga Palestina yang tidak bersalah.
Komunitas internasional diminta untuk memainkan peran penting dalam memfasilitasi penyelesaian konflik yang langgeng.
Berikut video saat perdana menteri Palestina menangis