Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Ganjar usai Jokowi Samakan Politik Indonesia seperti Sinetron

Ganjar beri respons terkait pernyataan Jokowi yang samakan politik Indonesia dengan sinetron.
Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD didampingi pendukung berjalan kaki menuju gedung KPU di Jakarta, Kamis (19/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD didampingi pendukung berjalan kaki menuju gedung KPU di Jakarta, Kamis (19/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo turut merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyamakan perpolitikan Indonesia dengan drakor dan sinetron karena banyak dramanya.

Ganjar menyatakan semua orang boleh berkomentar terkait situasi politik termasuk Jokowi. Dia sendiri mengaku lebih suka pertarungan gagasan daripada pertarungan perasaan seperti yang disebutkan Jokowi.

"Saya setuju dengan politik gagasan, sehingga cara-cara yang kira-kira tidak pas ya jangan dipakai," ujar Ganjar di Gedung Pakarti, Jakarta Pusat pada Selasa (7/11/2023).

Menurutnya, yang terpenting yaitu setiap pihak yang berlaga dalam ajang Pilpres 2024 punya kesempatan dan posisi yang sama. Dengan begitu, mereka bisa adu gagasan dengan adil.

"Tinggal semua punya situasi, semua punya sikap yang sama, punya lapangan yang fair [adil] sehingga gagasan-gagasan itu bisa disampaikan, dan kita harus jujur," jelas Ganjar.

Sebelumnya, dalam pidatonya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar, Jokowi menilai politik di Indonesia belakangan terlalu banyak diisi drama bak sinetron televisi. Padahal, dia ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu gagasan untuk kemajuan bangsa.

"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor [drama Korea]-nya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya kan pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi, Senin (6/11/2023).

Meski demikian, orang nomor satu di Indonesia itu tidak mau meneruskan pandangannya terkait kondisi politik saat ini karena dikhawatirkan takut disalahartikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper