Bisnis.com, JAKARTA – Anggota parlemen Hizbullah menyebut bahwa serangan Israel terhadap sebuah mobil di Lebanon Selatan menewaskan tiga anak dan nenek mereka pada Minggu (5/11/2023).
Anggota parlemen Hassan Fadlallah menyebut serangan itu sebagai "perkembangan berbahaya" yang harus dibayar oleh Israel.
Dia mengatakan tiga anak yang tewas adalah anak perempuan berusia antara 8 dan 14 tahun. Sedangkan, ibu mereka terluka dalam serangan yang menghantam mobil saat kendaraan tersebut melaju antara desa Aynata dan Aitaroun dekat perbatasan Israel.
"Musuh akan menanggung akibatnya atas kejahatannya terhadap warga sipil," kata Fadlallah kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
Ketika ditanya tentang laporan sebelumnya dari sumber keamanan di Lebanon bahwa serangan Israel telah menewaskan tiga orang di sebuah mobil dekat Aynata, juru bicara militer Israel mengatakan tentara akan mengeluarkan pernyataan tentang serangan di Lebanon tersebut.
Israel dan Hizbullah yang didukung Iran dan bersenjata lengkap telah saling baku tembak di perbatasan sejak kelompok militan Palestina Hamas dan Israel berperang pada 7 Oktober.
Baca Juga
Bentrokan antara keduanya ini menandai kekerasan terburuk di perbatasan sejak Israel dan Hizbullah berperang pada 2006.