Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Rudal Universitas Al Azhar di Gaza, Telan 15 Korban Jiwa!

Universitas Al-Azhar yang berada di Maghraqa, Gaza turut menjadi sasaran pengeboman militer Israel pada Sabtu (4/11/2023).
Sebuah ledakan terlihat di perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dilihat dari pihak Israel, 27 Oktober 2023. REUTERS
Sebuah ledakan terlihat di perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dilihat dari pihak Israel, 27 Oktober 2023. REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Al-Azhar yang berada di Maghraqa, Gaza turut menjadi sasaran pengeboman militer Israel pada Sabtu (4/11/2023). Serangan tersebut dilaporkan menelan sebanyak 15 korban jiwa.

Melansir keterangan resmi dewan hubungan Amerika-Islam yakni The Council on American-Islamic Relations (CAIR), pengeboman tersebut menjadi peringatan keras bagi lembaga internasional untuk segera turun tangan dan menghentikan perang Israel vs Palestina.

Pasalnya, Universitas Al-Azhar sendiri telah ditetapkan oleh dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai kamp pengungsi di Jalur Gaza Utara.

Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper, menuturkan, peran komunitas internasional untuk segera meneken gencatan senjata sangat krusial dilakukan untuk melindungi jutaan nyawa di Gaza.

"Sangat penting bagi komunitas internasional untuk turun tangan menghentikan kampanye genosida rasis apartheid pemerintah Israel yang membidik rakyat Palestina, yang cakupannya sangat menakjubkan dalam serangan tanpa pandang bulu terhadap kamp pengungsi, pengungsi yang melarikan diri, jurnalis, fasilitas medis, ambulans, masjid, gereja, infrastruktur penting – dan sekarang lembaga pendidikan dan PBB," ujar Hooper, dikutip dari situs resmi cair.com, Minggu (5/11/2023).

Ibrahim juga menekankan, serangan tiada henti yang dilakukan oleh pemerintah Israel memantik kekecewaan komunitas muslim dunia dan Amerika pada khususnya.

Dia menganggap, keputusan Amerika menolak gencatan senjata Israel di Gaza merupakan noda moral yang akan tetap ada hingga generasi mendatang.

"CAIR meminta Presiden Biden untuk menghentikan kegilaan  setelah pasukan Israel  membantai lebih dari 100 warga Palestina  dalam pemboman di kamp yang sama," tuturnya.

Untuk diketahui sebelumnya, pada awal pekan lalu, militer Israel juga dilaporkan telah melakukan serangan terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza, yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka.

The Council on American-Islamic Relations mencatat, hingga saat ini serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, termasuk ribuan anak-anak di dalamnya.

Sementara itu, Save The Children mencatat lebih dari 3.257 anak dilaporkan tewas sejak 7 Oktober 2023, termasuk setidaknya 3.195 anak di Gaza, 33 anak di Tepi Barat, dan 29 anak di Israel, mengutip data Kementerian Kesehatan Gaza dan Israel. 

Badan yang berfokus terhadap keselamatan anak-anak ini bahkan mengatakan jumlah anak yang dilaporkan terbunuh di Gaza dalam tiga pekan telah melampaui jumlah anak yang terbunuh di seluruh zona konflik dunia setiap tahunnya sejak tahun 2019. 

”Jumlah anak yang dilaporkan tewas hanya dalam waktu tiga minggu di Gaza lebih banyak daripada jumlah anak yang terbunuh dalam konflik bersenjata di seluruh dunia - di lebih dari 20 negara - dalam kurun waktu satu tahun, selama tiga tahun terakhir,” demikian ungkap Save The Children dalam rilisnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper