Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 8.700 warga Palestina tewas dalam pemboman dan penembakan Israel di Jalur Gaza.
Kemenkes juga telah menerima 2.030 laporan mengenai orang-orang yang diduga berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.
“Jumlah korban jiwa saat ini yang disebabkan oleh serangan pasukan Israel di Jalur Gaza mencapai 8.796 orang,” katanya, dilansir TASS, Kamis (2/11/2023).
Adapun sebagian besar laporan tersebut merujuk pada warga Palestina yang dilaporkan hilang setelah serangan udara besar-besaran Israel di kamp pengungsi Jabalia, yang menyebabkan beberapa ratus orang tewas atau terluka.
Selain itu, berdasarkan kesepakatan yang ditengahi antara Mesir, Israel dan Hamas, 81 orang yang terluka dan daftar awal 500 pemegang paspor asing diperkirakan akan diizinkan keluar dari Gaza dalam beberapa hari mendatang.
Sebuah sumber diplomatik yang mengetahui rencana Mesir mengatakan sekitar 7.500 pemegang paspor asing akan dievakuasi dari Gaza selama sekitar dua pekan.
Baca Juga
Bandara El Arish akan disediakan untuk menerbangkan orang keluar. Para pengungsi warga negara asing diperkirakan akan melakukan perjalanan melalui jalan darat ke Kairo.
Seorang pejabat Palestina di sisi perbatasan Gaza mengatakan para pemegang paspor asing berangkat dari wilayah tersebut dengan 6 bus.
Sebuah sumber di pihak Mesir mengatakan mereka akan menjalani pemeriksaan keamanan ketika sampai di Mesir.
Evakuasi terbatas ini terjadi setelah lebih dari tiga pekan setelah blokade total Gaza oleh Israel, yang telah membombardir daerah padat penduduk tersebut, sejak 7 Oktober 2023.