Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pengusaha agar untuk fokus di bisnis saja dan tidak perlu untuk belajar terjun sebagai politikus. Penyebabnya, Jokowi menilai bahwa yang paling penting adalah semua kompak setelah pemilu usai.
"Bapak Ibu kan biasa di bisnis, di ekonomi, enggak usah lah belajar jadi politikus. Kadang-kadang ngomentari malah bisa keliru. Yang paling penting setelah bertanding, setelah berkompetisi nanti, kompak lagi, bersatu lagi, untuk negara dan bangsa yang kita cintai," ujarnya di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kamis (2/11/2023).
Tak hanya itu, dia pun meminta agar tak ada lagi kekhawatiran bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pasca pergantian pemimpin Indonesia selanjutnya membuat proyek Akbar itu akan berakhir.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak pihak yang khawatir bahwa selepas Pemilu 2024, maka pembangunan IKN tak akan berlanjut. Padahal, dia meyakini bahwa potensi itu minim sekali terjadi.
"Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa? Undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR. Apalagi? Takut apalagi? Takut pemilu?" katanya.
Kepala Negara pun melihat bahwa merupakan hal lumrah apabila tensi politik saat ini memanas jelang pemilu 2024. Namun, dia mengingatkan agar tensi yang memanas ini tidak makin dikompori, khususnya oleh para pengusaha.
Baca Juga
Apalagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini bahwa Indonesia sudah makin dewasa dalam berdemokrasi sehingga perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan sudah biasa terjadi setiap 5 tahun sekali pesta demokrasi berlangsung.
"Ya kalau pemilu anget-anget dikit, agak panas kan enggak apa-apa. Yang paling penting Bapak Ibu jangan beli kipas, ngipasin. Ibu-Ibu beli kompor, manas-manasin. Beda pilihan biasa, gitu. Yang milih semuanya rakyat. Bapak seganteng apa pun kalau rakyat enggak seneng bagaimana? Bapak senengnya yang ndeso-ndeso kayak saya gini? Ini pilihan rakyat. Dan persaingan dalam kompetisi pemilu biasa-biasa saja," pungkas Jokowi.