Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pastikan IKN Akan Tetap Jalan Usai Pemilu 2024: Didukung 93% Fraksi DPR

Jokowi meminta agar tak ada lagi kekhawatiran bahwa pembangunan IKN pasca-pergantian pemimpin Indonesia akan berakhir.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato didampingi Kepala Staff Kantor Presiden Moeldoko (kiri) saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meresmikan JTTS ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km dan telah beroperasi sejak (30/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato didampingi Kepala Staff Kantor Presiden Moeldoko (kiri) saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meresmikan JTTS ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km dan telah beroperasi sejak (30/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tak ada lagi kekhawatiran bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pasca-pergantian pemimpin Indonesia akan berakhir.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak pihak yang khawatir bahwa selepas Pemilu 2024, maka pembangunan IKN tak akan berlanjut. Padahal, dia meyakini bahwa potensi itu minim sekali terjadi.

"Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa? Undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR. Apalagi? Takut apalagi? Takut pemilu?" ujarnya di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kamis (2/11/2023).

Kepala Negara pun melihat bahwa merupakan hal lumrah apabila tensi politik saat ini memanas jelang pemilu 2024. Namun, dia mengingatkan agar tensi yang memanas ini tidak makin dikompori, khususnya oleh para pengusaha.

Apalagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini bahwa Indonesia sudah makin dewasa dalam berdemokrasi sehingga perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan sudah biasa terjadi setiap 5 tahun sekali pesta demokrasi berlangsung.

"Ya kalau pemilu anget-anget dikit, agak panas kan enggak apa-apa. Yang paling penting bapak ibu jangan beli kipas, ngipasin. Ibu-ibu beli kompor, manas-manasin. Beda pilihan biasa, gitu. Yang milih semuanya rakyat. Bapak seganteng apa pun kalau rakyat enggak seneng bagaimana? Bapak senengnya yang ndeso-ndeso kayak saya gini? Ini pilihan rakyat. Dan persaingan dalam kompetisi pemilu biasa-biasa saja," tuturnya.

Tak hanya itu, dia mengingatkan para pengusaha agar untuk fokus di bisnis saja dan tidak perlu untuk belajar terjun sebagai politisi. Penyebabnya, Jokowi menilai bahwa yang paling penting adalah semua kompak setelah pemilu usai.

"Bapak Ibu biasa di bisnis, di ekonomi, enggak usah lah belajar jadi politikus. Kadang-kadang ngomentari malah bisa keliru. Yang paling penting setelah bertanding, setelah berkompetisi nanti, kompak lagi, bersatu lagi, untuk negara dan bangsa yang kita cintai," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper