Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Sedulur Jokowi (SJ) Paiman Raharjo memastikan bahwa tak dalam kapasitas sebagai Menteri saat memimpin rapat yang membahas dukungan kepada calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) itu pun mengatakan bahwa dalam pertemuan pada Minggu (29/10/2023) pukul 16.00 WIB merupakan rapat internal DPP Sedulur Jokowi yang rutin digelar 3 bulan sekali.
Dia menjelaskan bahwa rapat digelar di rumah wakil ketua umum SJ dan digelar untuk membahas perkembangan dinamika politik dan arah politik dukungan sedulur Jokowi pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 agar segera menentukan sikap.
“Saat itu saya selaku Ketua Umum SJ memberikan arahan, bahwa saya selaku pejabat negara tidak boleh terlibat terlalu jauh, maka rapat menetapkan ketua SC Bambang Saputra dan ketua OC Agus Totok dan saya tidak terlibat dalam kepanitiaan tersebut,” tuturnya saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (31/10/2023).
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut dirinya juga menyampaikan bahwa akan melaporkan kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta waktu yang akan digunakan dalam rangka audiensi.
Oleh sebab itu, dia menilai bahwa melalui video yang tengah viral terlihat menarasikan kejadian bahwa rapat internal tersebut sengaja dihembuskan ke publik untuk membuat kegaduhan yang menjatuhkan citra Ketum Sedulur Jokowi yang kebetulan sedang menjabat sebagai Wamendes PDTT.
Baca Juga
“Sehingga tidak ada kaitannya dengan wamendes PDTT kampanye mendukung salah satu kandidat capres-cawapres, jelas ini acara internal relawan. Aneh dan heran mengapa ada pihak yang merasa kebakaran jengot wong ini rapat internal rutin dilakukan, kok diributkan dan dipermasalahkan,” imbuhnya.
Dia pun mempertanyakan bahwa selama ini banyak Menteri dan Wakil Menteri (wamen) yang terang-terangan hadir dalam deklarasi dan mendukung capres-cawapres tertentu tetapi jauh dari permasalahan.
Paiman pun memerinci, menteri yang dimaksudkan seperti Sandiaga Uno, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Budi Arie, hingga Mahfud MD yang hingga saat ini masih aktif menjadi menteri serta terang-terangan mendukung capres-cawapres tertentu.
“Padahal enggak cuti dan masih aktif sebagai menteri atau wamen. Rakyat harus cerdas dan jangan mudah diadu domba,” pintanya.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan apabila para relawan jokowi dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saling menghujat, memfitnah, dan saling menghancurkan citra bapak jokiwi dan para relawan jokowi, maka yang diuntungkan adalah pihak oposisi.
“Jadi, kita semua harus menyadari arti demokrasi yang sebenarnya, menghargai dan menghormati perbedaan itulah wujud dari demokrasi. Berpolitik lah secara sehat, pikiran waras dan jiwa yang sehat,” tandas Paiman.