Bisnis.com, JAKARTA - Israel memperluas operasi daratnya di Jalur Gaza, Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengumumkan pada 27 Oktober setelah pemboman besar-besaran selama berjam-jam.
Dikutip dari ABC News, masih belum jelas apakah pengumuman tersebut berarti peluncuran invasi darat Israel secara penuh ke Jalur Gaza atau operasi yang lebih terbatas. Peter Lerner, juru bicara IDF lainnya, membantah bahwa perluasan operasi Israel di Jalur Gaza adalah invasi darat resmi seperti yang diperkirakan.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada ABC News bahwa Israel melancarkan serangan yang lebih terbatas.
Pengumuman tersebut disampaikan di tengah pemadaman internet dan seluler besar-besaran yang melanda sebagian besar Gaza beberapa jam lalu, menurut para saksi mata dan kelompok pemantau.
Hagari mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan serangannya di Kota Gaza dan sekitarnya di bagian utara daerah kantong Palestina dan meminta penduduknya untuk pindah ke wilayah selatan “yang jauh lebih aman.”
AS dilaporkan telah mendesak Israel untuk memikirkan kembali rencananya untuk melakukan invasi darat besar-besaran, dan bukannya menyarankan operasi “bedah” dengan menggunakan pesawat terbang dan pasukan khusus terhadap sasaran bernilai tinggi Hamas, Washington Post melaporkan, mengutip lima pejabat AS.
Baca Juga
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 25 Oktober bahwa IDF akan segera melancarkan serangan darat yang telah lama dipersiapkan ke Gaza untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok teroris tersebut melancarkan serangan terhadap permukiman Israel pada 7 Oktober.
Pasukan Israel telah melakukan serangan terbatas ke daerah kantong tersebut selama dua malam terakhir. Serangan Hamas dan serangan balasan Israel telah memakan korban ribuan nyawa di kedua belah pihak.