Bisnis.com, JAKARTA - Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan 50 sandera yang disandera dalam penggerebekan militan Palestina pada 7 Oktober 2023.
Melansir Reuters, Jumat (27/10/2023), surat kabar Kommersant Rusia mengutip pernyataan anggota delegasi Hamas yang mengunjungi Moskow.
Laporan tersebut mengutip Abu Hamid yang mengatakan bahwa Hamas tidak dapat melepaskan para sandera sampai gencatan senjata disepakati, dan diperlukan waktu untuk menemukan semua sandera yang telah dibawa ke Gaza oleh berbagai faksi Palestina.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan 481 warga Palestina tewas akibat serangan bom Israel dalam 24 jam terakhir, Jumat (27/10/2023).
Melansir MM News, total 7.028 warga Palestina telah dinyatakan tewas, termasuk 2.913 anak-anak dan 1.709 perempuan.
Kementerian tersebut mengatakan jumlah warga sipil yang terluka akibat pemboman Israel telah melebihi 20.000 orang.
Baca Juga
Disampaikan pula bahwa 1.650 warga Palestina, termasuk 940 anak-anak, tercatat hilang akibat pemboman Israel. Orang-orang yang hilang kemungkinan besar terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Mohammad Ziyara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, mengatakan pada Kamis (26/10/2023) bahwa pemboman tersebut telah “menghapus seluruh keluarga dari catatan sipil,” serta “lingkungan dan komunitas pemukiman”.
“[Itu] juga menghancurkan fasilitas, termasuk rumah sakit, tempat ibadah, toko roti, stasiun pengisian air, pasar, sekolah, dan lembaga pendidikan dan pelayanan,” tambah Ziyara dalam sebuah pernyataan.