Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Bebaskan Sandera bila Israel Sepakat Gencatan Senjata

Kelompok Hamas Palestina yang menguasai Gaza tidak dapat melepaskan sandera sebelum tercapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 13 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan pascaserangan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 13 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Hamas Palestina yang menguasai Gaza tidak dapat melepaskan sandera sebelum tercapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Melansir Reuters, Jumat (27/10/2023), surat kabar Rusia Kommersant mengutip pernyataan anggota delegasi Hamas yang mengunjungi Moskow.

Laporan tersebut mengutip Abu Hamid yang mengatakan bahwa Hamas memerlukan waktu untuk menemukan semua orang yang telah dibawa dari Israel ke Gaza oleh berbagai faksi Palestina dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Mereka menangkap puluhan orang, sebagian besar warga sipil, dan kami memerlukan waktu untuk menemukan mereka di Jalur Gaza dan kemudian membebaskan mereka,” kata Hamid.

Kommersant mengutip pernyataannya yang mengatakan bahwa lingkungan yang tenang diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini. Hamas mengatakan pada hari Kamis (26/10/2023), sekitar 50 sandera telah tewas dalam serangan udara Israel.

Israel mendesak Rusia untuk mengusir delegasi Hamas yang berkunjung, dan menyebut undangan mereka ke Moskow “menyedihkan”.

Rusia memiliki hubungan dengan semua pemain kunci di Timur Tengah, termasuk Israel, Iran, Suriah, Otoritas Palestina, dan Hamas.

Mereka berulang kali menyalahkan krisis yang terjadi saat ini karena kegagalan diplomasi Amerika Serikat (AS), dan menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta dimulainya kembali perundingan yang bertujuan untuk menemukan penyelesaian damai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper