Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina menyatakan bahwa agresi Israel telah menewaskan sebanyak 6.504 orang Palestina.
Melansir Wafa, sebanyak 19.000 orang mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel dan penyerangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sementara itu, di Jalur Gaza, ada sebanyak 6.400 orang yang telah tewas, dan 17.000 orang mengalami luka-luka. Sedangkan, sebanyak 104 orang tewas di Tepi Barat dan 900 orang dinyatakan terluka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 70% dari mereka yang tewas adalah anak-anak, perempuan dan orang tua. Dikabarkan ada sebanyak 2.500 anak-anak.
Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah pada 7 Oktober 2023 saat militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Baca Juga
Israel menanggapi dengan mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan udara ke daerah tersebut dan beberapa bagian di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga sedang berlangsung di Tepi Barat Sungai Yordan.
Sejauh ini sekitar 200.000 warga Israel terpaksa pindah karena memburuknya situasi di perbatasan utara dan selatan negara itu.
Sekitar setengah dari 200.000 orang diinstruksikan untuk mengungsi dari 105 komunitas dekat perbatasan Gaza dan Lebanon di selatan dan utara.