Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan 481 warga Palestina tewas akibat serangan bom Israel dalam 24 jam terakhir, Jumat (27/10/2023).
Melansir MM News, total 7.028 warga Palestina telah dinyatakan tewas, termasuk 2.913 anak-anak dan 1.709 perempuan.
Kementerian tersebut mengatakan jumlah warga sipil yang terluka akibat pemboman Israel telah melebihi 20.000 orang.
Disampaikan pula bahwa 1.650 warga Palestina, termasuk 940 anak-anak, tercatat hilang akibat pemboman Israel. Orang-orang yang hilang kemungkinan besar terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Mohammad Ziyara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, mengatakan pada Kamis (26/10/20230, bahwa pemboman tersebut telah “menghapus seluruh keluarga dari catatan sipil,” serta “lingkungan dan komunitas pemukiman”.
“[Itu] juga menghancurkan fasilitas, termasuk rumah sakit, tempat ibadah, toko roti, stasiun pengisian air, pasar, sekolah, dan lembaga pendidikan dan pelayanan,” tambah Ziyara dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Menurut kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), setidaknya 45 persen dari seluruh unit rumah di wilayah Gaza telah rusak atau hancur akibat serangan Israel.
Daerah yang terkena dampak paling parah adalah Beit Hanoun, Beit Lahiya, Shujaiya, lingkungan sekitar kamp pengungsi Shati, dan Abasan al-Kabira di Khan Younis.
Diperkirakan 1,4 juta orang di Gaza menjadi pengungsi karena pemboman yang tiada henti, dan sekitar 629.000 orang berlindung di 150 tempat penampungan darurat yang ditunjuk oleh PBB.