Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Institute for the Study of War (ISW) hilangnya alat tempur berat yang dihadapi pasukan Rusia di dekat Avdiivka kemungkinan akan merusak kemampuan ofensif Rusia dalam jangka panjang.
Kerugian militer Rusia di Adviivka termasuk ratusan kendaraan lapis baja yang hancur dan ribuan personel tewas atau terluka.
Sementara pasukan Rusia terus mengirimkan pasukan cadangan ke Front Timur, ISW mengatakan hilangnya peralatan akan menimbulkan tantangan serius.
“Komando Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mengimbangi kerugian peralatan Rusia, khususnya kendaraan lapis baja,” kata laporan ISW.
ISW menunjuk pada dampak buruk dari kekurangan peralatan Rusia pada tahun 2022, tahun pertama invasi skala penuh ke Ukraina.
Selain itu, ISW mengatakan kerugian ini sangat membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan perang manuver mekanis yang efektif selama serangan militer Rusia pada musim dingin-musim semi tahun 2023.
Baca Juga
Menurut ISW, pembatasan ini menyebabkan kerugian tambahan dalam "serangan mekanis yang tidak teratur" di Oblast Donetsk pada awal tahun 2023.
Kerugian tersebut, pada gilirannya, menghalangi pasukan Rusia untuk melakukan serangan mekanis serupa di wilayah lain di Ukraina.
Kerugian peralatan yang dialami Rusia di sekitar Avdiivka bahkan lebih besar dibandingkan kerugian yang ditimbulkan dalam serangan musim dingin-musim semi.
“Masih belum jelas apakah kemungkinan hilangnya alat berat lebih lanjut akan menghalangi komando Rusia untuk melancarkan serangkaian serangan mekanis besar-besaran di dekat Avdiivka,” kata laporan itu.
Radio Free Europe/Radio Liberty melaporkan pada 26 Oktober bahwa Rusia meningkatkan kapasitas produksi di pabrik-pabrik militer di seluruh negeri.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Korea Utara telah mulai mengirim senjata dan peralatan militer ke Rusia.
ISW mengatakan bahwa kegagalan militer Rusia di dekat Avdiivka kemungkinan akan menyebabkan kekurangan dan kemunduran peralatan Rusia yang lebih parah.