Bisnis.com, JAKARTA - Rusia kembali menyerang pabrik nuklir di Ukraina. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperingatkan akan bahaya dari serangan tersebut.
Rafael Mariano Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), telah menyatakan keprihatinan mengenai keamanan dan keselamatan fasilitas nuklir menyusul serangan Rusia di Oblast Khmelnytskyi pada tanggal 25 Oktober yang merusak bangunan yang berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh IAEA, Grossi menekankan rapuhnya kondisi keselamatan nuklir, dan memperingatkan bahwa serangan tersebut “enggarisbawahi situasi keselamatan nuklir yang sangat berbahaya di Ukraina.
IAEA menegaskan bahwa tidak ada dampak langsung terhadap operasi pembangkit listrik tenaga nuklir akibat serangan tersebut, dan ledakan tersebut tidak mempengaruhi sambungan lokasi tersebut ke jaringan listrik nasional.
Moskow sebelumnya mengakui menargetkan infrastruktur energi Ukraina sebagai salah satu tujuan utamanya.
Di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia, IAEA telah mengamati ranjau anti-personil yang dilaporkan sebelumnya di fasilitas tersebut.
Baca Juga
Para pejabat Ukraina telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Rusia mungkin akan meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina pada musim gugur dan musim dingin mendatang.