Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan informasi mengenai kondisi 10 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza, Palestina.
Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan situasi saat ini di Gaza memang tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.
"Prioritas pemerintah dalam proses evakuasi adalah keselamatan dari WNI yang akan kita evakuasi. Situasi saat ini memang tidak memungkinkan untuk evakuasi," katanya, saat ditanyai, Selasa (24/10/2023) malam.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa Menlu RI dan jajaran Kemlu RI bersama dengan KBRI Kairo dan KBRI Amman di Yordan, terus melakukan upaya melalui berbagai pihak dengan berbagai skenario untuk melakukan evakuasi tersebut.
Dia menjelaskan bahwa komunikasi juga sudah dilakukan dengan Qatar, dan banyak negara, serta organisasi lainnya dalam proses evakuasi.
"Ada komunikasi yang kita lakukan dengan Qatar. Tapi tidak hanya dengan Qatar tetapi juga dengan banyak negara, dengan banyak organisasi internasional kita juga melakukan komunikasi, sehingga possible skenario akan kita lakukan as long as kita bisa melakukan evakuasi secara aman bagi WNI kita tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa jika nantinya ada perkembangan positif mengenai proses evakuasi, maka akan segera diumumkan.
Seperti diketahui, dia sebelumnya mengatakan bahwa evakuasi masih sangat sulit dilakukan untuk 10 WNI yang berada di Gaza.
"Pada saat kami melakukan zoom meeting dengan para WNI, situasi yang paling parah saat ini adalah di Gaza. 10 WNI kita ada di sana hingga saat ini Israel masih terus membombardir Gaza, ini yang paling sulit dilakukan," katanya, saat Press Briefing di Kemlu RI, Jumat (13/10/2023).
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa 10 WNI yang berada di Gaza terdiri dari 3 relawan dan 2 keluarga.
"Jadi untuk yang 10 yang ada di Gaza, itu terdiri dari 3 relawan mereka tinggal di rumah sakit Indonesia, dan kemudian lainnya berasal dari 2 keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat. Jadi total 10 itu, 3 relawan, dan 2 keluarga termasuk anak-anak," tambahnya.
Lebih lanjut, Judha menegaskan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban akibat ketegangan yang terjadi antara Israel dan Palestina.
"Jadi alhamdulillah hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia total 143 itu yang menjadi korban. Namun tentu kita tetap mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," ucapnya.