Bisnis.com, SOLO - Aktivis Adian Napitupulu memberikan pernyataan yang membuat netizen berteori tentang konflik antara Jokowi dan PDIP.
Hal tersebut disampaikan Adian dalam sebuah video yang tayang di YouTube dan cuplikannya viral di media sosial.
Adian mengatakan bahwa kemungkinan ada pihak yang marah lantaran tidak diberikan izin untuk menjabat selama tiga periode oleh PDIP dan Megawati.
Mulanya, Adian mengungkit jika pihak tersebut telah meminta rekomendasi sebagai Wali Kota kemudian PDIP memberikan rekomendasi.
"Nggak antipati, tetapi sejarahkan begini. Dahulu ada yang datang, kemudian minta jadi wali kota. Dapat rekomendasi, dapat rekomendasi dan dikasih," kata Adian.
Akan tetapi menurut Adian, pihak tersebut kemudian meminta lagi rekomendasi jadi Gubernur, calon presiden bahkan presiden 3 periode. Namun untuk permintaan yang terakhir, tidak bisa dikabulkan.
Baca Juga
"Kemudian minta lagi, dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta gubernur, dikasih lagi. Lalu minta rekomendasi calon presiden, dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi, lalu minta untuk anaknya, dikasih lagi. Lalu minta untuk menantunya, dikasih lagi," imbuh Adian.
Permintaan izin 3 periode yang tidak diberikan oleh PDIP dan Megawati itu dimungkinkan membuat pihak yang dimaksud marah.
Alasan PDIP dan Megawati menolak lantaran hal tersebut merupakan masalah konstitusi dan masalah bangsa, masalah rakyat yang harus PDIP tak bisa setujui.
"Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka, yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi dan menjaga republik ini," ujar Adian Napitupulu.
Memang tidak jelas siapa pihak yang dimaksud oleh Adian tersebut. Akan tetapi netizen jelas menebak bahwa yang dimaksud adalah Jokowi.
Apalagi, hubungan Jokowi dan Megawati-PDIP dikabarkan tak baik belakangan ini. Terbukti, Jokowi mengizinkan Gibran menjadi Cawapres Prabowo Subianto dengan diusung Golkar dan Kaesang Pangarep memimpin PSI.