Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadilan Socrates, Putusan MK, dan Isu Dinasti Politik Jokowi

Putusan MK kemarin mengingatkan kembali kepada kisah eksekusi socrates. Hukum tidak untuk mencari keadilan tetapi legitimasi politik segelintir orang.
Edi Suwiknyo, Reyhan Fernanda Fajarihza
Selasa, 24 Oktober 2023 | 07:00
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) berfoto bersama putranya, Gibran Rakabuming Raka/JIBI-Reza Fitriyanto
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) berfoto bersama putranya, Gibran Rakabuming Raka/JIBI-Reza Fitriyanto

Dinasti Politik Jokowi?

Terlepas bahwa tudingan adanya conflict of intereset itu benar atau tidak, putusan MK itu telah membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres. Usai putusan itu, Partai Golkar secara resmi mengusulkan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Tak hanya itu, pada Minggu kemarin, Prabowo juga telah mendeklarasikan secara resmi Gibran sebagai cawapresnya. Isu dinasti politik Jokowi menguat.

Terkait hal itu, putra bungsu Presiden Jokowi, yang menjadi Ketua Umum hanya dua hari setelah memegang kartu keanggotaan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengungkapkan bahwa menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuka peluang bagi kakaknya yang sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.

"Mungkin memberi kesempatan juga buat Pak Wali Kota Solo buat nyawapres (Nyalon/mencalonkan Wakil Presiden), saya enggak tahu," ujar putra bungsu Presiden Joko Widodo itu di kantor DPP PSI di Jakarta Pusat, Selasa.

Putusan itu juga, menurut Kaesang, sangat bagus karena membuka kesempatan bagi para pemimpin daerah yang masih muda untuk menjadi pemimpin nasional, meski saat ini terbuka bagi kakaknya yang sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk berpeluang maju di Pilpres 2024.

"Bagus, bagus maksudnya juga dalam arti bagi kepala daerah yang umurnya masih di bawah 30. Kan ada beberapa kepala daerah yang bisa mencalonkan juga menjadi presiden dan wakil presiden kan yang umur 25 bisa juga asal menjadi kepala daerah," ujarnya.

Setali tiga uang dengan Kaesang, Prabowo mengaku tidak mau ambil pusing dengan persoalan usia Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang bakal mendampinginya sebagai cawapres.

Prabowo mengatakan Indonesia kini menerapkan sistem demokrasi, di mana siapa pun boleh jadi bakal calon wakil presiden. Prabowo juga menilai tidak masalah tua ataupun muda mencalonkan diri, karena pada akhirnya rakyat Indonesia yang akan memilih.

"Demokrasi ya demokrasi, biarlah rakyat nanti yang memilih," kata Prabowo di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Prabowo juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga situasi demokrasi agar bisa berjalan dengan rukun, sejuk dan damai, jangan ada keributan akibat politik.

"Jaga jalannya demokrasi kita, yang penting harus rukun, sejuk dan damai," katanya.

Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerinda ini mengatakan bahwa Rapimnas yang digelar oleh Partai Gerindra akan menjadi pemantapan bagi proses kemenangan pasangan calon Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 nanti.

"Ini adalah agenda internal dan akan menjadi pemantapan kami di seluruh Indonesia," ujarnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper