Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 15.000 orang melakukan unjuk rasa pro-Palestina di kota terbesar Australia, Sydney, pada Sabtu (21/10/2023).
Para pengunjuk rasa di seluruh dunia menuntut diakhirinya pemboman Israel di Gaza setelah hampir 2 pekan serangan udara dan artileri yang intens, menurut pihak berwenang di jalur itu telah menewaskan 4.100 orang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk berjuang sampai berhasil memenangkan Jalur Gaza pada Jumat (20/10/2023).
Melansir Reuters, Palestine Action Group mengatakan bahwa di Sydney sekitar 15.000 orang menghadiri unjuk rasa pada Sabtu (21/10/2023).
Para pengunjuk rasa meneriakkan Palestina tidak akan pernah mati, dan mengibarkan bendera Palestina. Polisi termasuk petugas berpatroli di acara yang menutup jalan-jalan kota, dan sebuah helikopter polisi berputar di atas kepala.
Lebih lanjut, polisi mengatakan tidak ada penangkapan yang dilakukan. Sedangkan, juru bicara Kelompok Aksi Palestina Amal Naser mengatakan demonstrasi tersebut berlangsung damai.
Baca Juga
Salah satu CEO Dewan Eksekutif Yahudi Australia, kelompok terkemuka, Alex Ryvchin mengatakan unjuk rasa di Sydney menyulut lebih banyak kebencian di Australia.
Unjuk rasa di luar Sydney Opera House, 2 hari setelah serangan Hamas telah memicu perdebatan sengit setelah sekelompok kecil orang yang terekam meneriakkan kaum Yahudi.
Palestine Action Group mengatakan bahwa unjuk rasa pro-Palestina juga dijadwalkan di ibu kota negara bagian Brisbane, Perth dan Hobart, pada Sabtu (21/10/2023).