Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Mahfud Ditawari Cawapres Dua Pekan Sebelum Putusan MK

Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan proses dirinya menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Mahfud MD (tengah) mengikuti acara pengumuman bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Mahfud MD secara resmi ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Mahfud MD (tengah) mengikuti acara pengumuman bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Mahfud MD secara resmi ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan proses dirinya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Menurut Mahfud, dirinya mulai menyetujui tawaran untuk menjadi cawapres sejak dua pekan sebelum Mahkamah Konstitusi (MK) memutus perkara gugatan batas usia capres-cawapres pada Senin (16/10/2023), kendati telah terdapat lobi-lobi sebelumnya.

“Kira-kira kapan ya, 2 minggu yang lalu ketika sudah mulai ramai gugatan tentang batas usia [cawapres], itu sudah mulai,” katanya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube SCTV, Kamis (19/10/2023).

Mantan Ketua MK ini mengatakan bahwa di tengah ramainya perkara tersebut, pihak koalisi pengusung Ganjar datang kepadanya dan memberitahukan bahwa dirinya merupakan satu-satunya figur yang mampu menyelesaikan permasalahan ini.

“Ini nanti kan bisa agak rame, tapi kalau Pak Mahfud yang muncul kan selesai itu masalah, artinya bisa berjalan tanpa gaduh gitu,” katanya, mengenang momen tersebut.

Lebih lanjut, Mahfud mengakui bahwa komunikasi terus dijalin dengan koalisi pengusung Ganjar usai percakapan itu, utamanya dengan pihak PDI Perjuangan (PDIP).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto disebutnya sebagai sosok yang paling sering ditemui untuk berbagi perkembangan dan keputusan akhir mengenai tawaran menjadi cawapres itu.

“Sebelumnya selalu saya katakan baru coba-coba, tidak ada yang kemudian definitif. Baru kemudian definitif itu kira-kira 4-5 hari lalu, lah,” paparnya.

Mahfud mengatakan bahwa PDIP ingin membuat element of surprise dalam penetapannya sebagai cawapres Ganjar, sehingga dia tidak membicarakan hal ini di luar internal partai dan koalisi.

“Memang sejak dulu kan [saya] enggak pernah bilang. Sebelum Bu Megawati [Ketum PDIP] sendiri yang menyatakan, saya enggak akan bilang bahwa saya calon, gitu,” lanjutnya.

Dirinya juga menyebut bahwa keputusan penetapan sebagai cawapres telah disetujui secara bulat oleh anggota koalisi Ganjar, seiring dengan peta politik yang telah dibahas kedua belah pihak sebelumnya.

“Ketika diberi tahu hasil surveinya, ceruk-ceruk yang masih harus digarap, demografi dan seterusnya itu sudah diberitahu, ya saya siap [maju cawapres],” tutur Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper