Bisnis.com, SOLO - Nama-nama kepala daerah muda menjadi sorotan setelah Mahkamah Konsitutusi (MK) mengabulkan sebagian uji materi batas usia capres-cawapres.
Dari sekian banyak, Emil Dardak dan Gibran Rakabuming Raka menjadi tokoh politisi muda yang diantisipasi untuk bisa maju dalam Pilpres 2024.
Emil sendiri tercatat ikut melakukan gugatan terhadap MK soal batas usia capres-cawapres. Sedangkan Gibran terus diusulkan untuk mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
Meskipun keduanya sama-sama berasal dari keluarga politisi, namun Emil sudah lebih dulu terjun ke dunia politik ketimbang Gibran.
Berikut rekam jejak politik Emil Dardak dan Gibran Rakabuming Raka, kepala daerah muda yang bisa maju kontestasi capres-cawapres.
Emil Dardak
Emil merupakan anak dari Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum (2010-2014).
Baca Juga
Emil Dardark lahir di Jakarta pada 20 Mei 1984, kini usainya 39 tahun. Kendati masih muda, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019.
Adapun karier politiknya dimulai saat mengikuti pemilihan kepala daerah pada 2015, Emil bersama Mochamad Nur Arifin terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek untuk periode 2016-2019.
Saat itu, Emil dan Arifin diusung koalisi tujuh partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Kemudian pada 2018, Emil berpasangan Khofifah Indar Parawansa mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur.
Pasangan Emil dan Khofifah tersebut berhasil mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Emil juga pernah mengemban jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur.
Tak hanya di dunia politik, prestasinya juga terlihat dari dunia pendidikan. Di mana dirinya berhasil meraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.
Mengutip dari p2k.stekom.ac.id, Emil Dardak memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology.
Ia kemudian meneruskan pendidikan S1 di Universitas New South Wales, Australia. Sedangkan gelar S2 dan S3 didapatkan dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Pada tahun 2001-2003, Emil menjadi World Bank Officer di Jakarta, dan Media Analysis Consultant di Ogilvy.
Puncak karier Emil dicapai saat didaulat menjadi Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).