Bisnis.com, SOLO - Nama Emil Dardak mendadak menjadi trending topik di platform X pada hari ini, Senin (16/10/2022).
Netizen mencuitkan namanya setelah diketahui bahwa dirinya ikut melayangkan gugatan batas usia capres-cawapres ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Emil bersama dengan kepala daerah lain seperti Wabub Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan Wakil Bupati Sidoarjo Muhammad Albarraa, menggugat MK dalam Perkara 55/PUU-XXI/2023.
Meskipun putusan sempat ditolak oleh MK, namun gugatan yang diajukan oleh para kepala daerah ini akhirnya dikabulkan melalui Judicial Review (JR) melalui dua mahasiswa Solo yakni Arkaan Wahyu Re A dan Almas Tsaqibbirru Re A.
Dalam putusan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, seseorang yang pernah menjabat sebagai kepala daerah bisa mendaftar menjadi capres-cawapres, meski usianya belum genap 40 tahun.
Emil kemudian disebut-sebut menjadi salah satu politisi muda yang memiliki sejumlah prestasi. Netizen pun ingin nama Emil ikut dilirik seperti yang terjadi pada Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga
Dengan dikabulkannya gugatan batas usia capres-cawapres, Emil pun disebut-sebut bisa baju sebagai salah satu cawapres.
Diketahui, Emil Dardak memang sudah mengantongi berbagai pengalami politik. Ia juga dikenal sebagai anak dari Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum (2010-2014).
Profil Emil Dardak
Sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil pernah mengemban amanah sebagai Bupati Trenggalek pada 2016-2019.
Ia kini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur.
Prestasinya juga terlihat dari dunia pendidikan, di mana dirinya berhasil meraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.
Mengutip dari p2k.stekom.ac.id, Emil Dardak memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology.
Ia kemudian meneruskan pendidikan S1 di Universitas New South Wales, Australia. Sedangkan gelar S2 dan S3 didapatkan dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Pada tahun 2001-2003, Emil menjadi World Bank Officer di Jakarta, dan Media Analysis Consultant di Ogilvy.
Puncak karier Emil dicapai saat didaulat menjadi Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).