Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Telepon Netanyahu Pertama Kali sejak Israel vs Hamas Memanas, Bahas Apa?

Rusia menyampaikan poin-poin penting kepada Israel melalui hubungan telepon bersama dengan pemimpin Palestina, Mesir, Iran, dan Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (16/10/2023) untuk pertama kali sejak serangan Hamas dan memberikan pengarahan dalam pembicaraan dengan sejumlah pemimpin di kawasan Timur Tengah dan otoritas Palestina.

Dilansir dari The Moscow Times, pihak Kremlin menyatakan Rusia menyampaikan poin-poin penting kepada Israel melalui hubungan telepon bersama dengan pemimpin Palestina, Mesir, Iran, dan Suriah. 

Putin disebutkan juga berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Pemimpin Palestina Mahmud Abbas.

"Pembicaraan tersebut fokus pada situasi krisis dampak dari eskalasi konflik Israel dan Palestina. Presiden Putin juga menyampaikan bela sungkawa kepada warga Israel yang menjadi korban," demikian pernyataan dari Pihak Kremlin.

Presiden Putin juga menyampaikan ke Netanyahu apa saja langkah yang diambil untuk mendorong normalisasi serta mencegah eskalasi lanjutan dan meluasnya bencana kemanusiaan di Gaza. 

Tak hanya itu, Rusia juga menyampaikan keinginan mendasar untuk melanjutkan tindakan yang bertujuan mengakhir konflik dan menemukan penyelesaian perdamaian melalui cara-cara politik dan diplomatik.

Sementara, dilansir Reuters, pada minggu lalu Putin menyatakan Israel memiliki hak untuk bertahan dari serangan Hamas, tetapi serangan darat Israel di Gaza dinilainya benar-benar tidak dapat diterima karena akan menyebabkan timbulnya korban sipil.

Media Iran memberitakan Presiden Ebrahim Raisi mengatakan kepada Putin dalam percakapan tersebut bahwa mendukung Palestina adalah prioritas kebijakan luar negeri Iran, tetapi terdapat kelompok perlawanan yang membuat keputusan independen sendiri.

"Ada kemungkinan konflik antara Israel dan Palestina akan merembet ke bidang lain," demikian pernyataan Ebrahim yang dikutip media Iran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : The Moscow Times, Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper