Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana melakukan kunjungan ke Israel sebagai bagian dari upaya diplomasi global untuk mencegah perang meluas di kawasan Timur Tengah.
Dilansir Bloomberg pada Senin (16/10/2023) rencana itu membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali ke Israel untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, usai melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat Arab. Sementara, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga dikabarkan sedang mempersiapkan kunjungan pada Selasa (17/10/2023).
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian sebelumnya memperingatkan bahwa waktu untuk menemukan solusi politik demi mencegah konflik meluas telah menipis, sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari juru bicara kementerian, Nasser Kanaani.
Nasser menyatakan front baru dalam perang Israel vs Hamas, jika terjadi perpecahan, kemungkinan tidak terbatas pada satu perbatasan saja. Sebagai informasi, Israel berbatasan dengan Lebanon, Suriah, Jordan, dan Mesir, serta wilayah Palestina.
Sebelumnya, Biden mengatakan bahwa tindakan Israel untuk menduduki kembali Jalur Gaza akan menjadi kesalahan besar.
Diketahui, pasukan Israel tengah bersiap untuk invasi darat ke Gaza usai serangan mendadak Hamas terjadi beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Israel telah menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina tersebut, setelah melancarkan pengeboman tanpa henti dan memperingatkan lebih dari satu juta orang di Gaza utara agar mengungsi ke selatan.
"Saya pikir itu adalah kesalahan besar. Hamas tidak mewakili seluruh rakyat Palestina,” katanya dalam program berita CBS 60 Minutes, sebagaimana dikutip dari CNA pada Senin (16/10/2023).