Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menggila, Korban Perang Hamas vs Israel Tembus 3.565 Jiwa

Perang yang terjadi antara Hamas vs Israel semakin memanas dan menggila menurut laporan terbaru hingga Minggu, 15 Oktober 2023 siang WIB.
Seorang petugas Israel yang terluka memberi isyarat ketika dia tiba di rumah sakit, menyusul infiltrasi massal oleh orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel selatan 7 Oktober 2023. REUTERS/Amir Cohenrn
Seorang petugas Israel yang terluka memberi isyarat ketika dia tiba di rumah sakit, menyusul infiltrasi massal oleh orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel selatan 7 Oktober 2023. REUTERS/Amir Cohenrn

Bisnis.com, SOLO - Perang yang terjadi antara Hamas vs Israel semakin memanas dan menggila menurut laporan terbaru hingga Minggu, 15 Oktober 2023 siang WIB.

Dilansir dari Al Jazeera, korban dari peperangan dua kelompok tersebut saat ini sudah mencapai 3.565 jiwa, termasuk 700 di antaranya masih anak-anak.

Tercatat dari sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang, dan lebih dari 3.400 orang terluka. Sementara dari sisi Palestina, korban tewas mencapai 2.215 warga dan 8.714 warga luka-luka.

Dari kudu Palestina juga dilaporkan ada setidaknya 50 korban jiwa dalam serangan yang dilakukan selama sepekan terakhir.

Beberapa negara turut angkat bicara tentang hal ini. Mereka yang memilih netral, mengatakan bahwa kedua negara tersebut harus menghentikan serangan untuk menghindari bertambahnya korban jiwa yang tidak bersalah.

Sementara itu, beberapa negara seperti AS dan Inggris malah mengirim senjata untuk membantu Iran mengatasi serangan yang dilakukan Hamas.

Di sisi lain, Iran, telah memeringatkan agar Israel menghentikan kejahatan perang sebab akan menimbulkan dampak yang lebih luas.

"Jika kejahatan perang dan genosida apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi akan menjadi tidak terkendali dan menimbulkan konsekuensi yang luas, yang merupakan tanggung jawab PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang mengarahkan Dewan tersebut ke jalan buntu," ungkap utusan Iran di PBB.

Menteri Luar Negeri Iran bahkan bisa menurunkan kelompik Hizbullah, yang cukup ditakuti Israel, jika negara tersebut tidak menghentikan kejahatannya di Gaza.

Menurut laporan terbaru, perawatan medis di Gaza terancam terhenti akibat penutupan penyeberangan yang masih berlangsung dan pelarangan pasokan medis.

Hal ini ditakutkan akan membuat jumlah korban meninggal bertambah lantaran tidak mendapatkan perawatan yang sesuai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper