Bisnis.com, JAKARTA -- Iran menyerukan negara Islam yang tergabung dalam Organisation of Islamic Cooperation (Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) menyelenggarakan sidang darurat terkait kondisi Palestina yang dibombardir oleh Israel hari ini.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam lawatannya ke Beirut, Lebanon menyebutkan situasi di Palestina sudah sangat mengkhawatitkan.
“Mengingat situasi saat ini di Palestina, Republik Islam Iran mengusulkan diadakannya pertemuan darurat para Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam," kata Amir-Abdollahian seperti dikutip dari Iranpress, hari ini, Jumat (13/10/2023).
Dia menuturkan, seiring pertemuan menteri luar negeri, diharapkan menghasilkan kesepakatan yang dapat disahkan pada pertemuan tingkat tinggi antar negara-negara Islam terkait Palestina.
Disebutkan kontak diplomatik penting untuk melakukan tekanan guna mencegah kondisi yang lebih buruk. Upaya diplomatik ini dinilai penting sebagau upaya untuk mencegah perang regional.
Iranpress mengutip Kementerian Kesehatan Palestina menyebut dalam statistik terbaru bahwa lebih dari 1.500 orang meninggal akibat serangan Zionis Israel dan lebih dari 7.200 orang terluka.
Baca Juga
Iran terlibat aktif untuk melakukan tekanan ke Israel untuk menghentikan perang melalui diplomasi. Sehari sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dengan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman.
Disebutkan dalam laporan Iranpress, dua negara yang sempat bersitegang ini membahas dengan serius upaya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina. Pangeran Salman dalam laporan kantor berita Arab Saudi, SPA, menyebutkan akan mengerahkan upaya penghentian perang yang berlangsung.
Pangeran Salman dalam laporan SPA juga disebutkan telah berbicara dengan Presiden Turkiye terkait kondisi di Gaza. Termasuk upaya yang dapat dilakukan untuk meredam lebih banyak jiwa yang menjadi korban.