Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei terbaru The Republic Institute pada September 2023 menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo naik, sementara Anies Baswedan turun.
Dari survei nasional ini, dibandingkan survei sebelumnya pada Juni 2023, Prabowo memimpin perolehan elektabilitas di antara para bacapres dengan angka 39,3%. Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu memperoleh angka lebih banyak dari survei sebelumnya sebesar 35,3%.
Peringkat dua, bacapres PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Dia memperoleh 34,9%, lebih banyak dibandingkan perolehan sebelumnya yakni 31,4%.
Sementara itu, hal berbeda dialami oleh bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan. Elektabilitasnya menurun cukup signifikan dibandingkan survei pada Juni lalu, yakni dari 30% menjadi 22,8%.
Sebanyak 3% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan mengenai pilihan calon presiden dari tiga nama di atas.
The Republic Institute mengungkap bahwa pergeseran basis pemilih Demokrat dari Anies ke Prabowo turut berpengaruh terhadap elektabilitas kedua bacapres tersebut.
Baca Juga
“Pergeseran basis pemilih inilah yang kemudian berdampak positif bagi Prabowo. Elektabilitasnya naik paling tinggi dalam tiga bulan, sebaliknya elektabilitas Anies turun drastis,” kata The Republic Institute dalam rilisnya, dikutip Jumat (13/10/2023).
Mereka menilai bahwa keputusan pimpinan Partai Demokrat untuk bergabung dengan KIM pada awal September turut mencerminkan aspirasi publik, sehingga turut diganjar dengan kenaikan elektabilitas partai.
Sebagai informasi, Partai Demokrat tercatat masuk tiga besar parpol dengan elektabilitas tertinggi dalam survei kali ini. Elektabilitasnya naik dari 10,2% menjadi 11,8%, hanya diungguli oleh PDIP dengan 23,4% dan Gerindra dengan 15,3%.
“Naiknya elektabilitas capres Prabowo, menunjukkan bahwa kehadiran Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju langsung menunjukkan dampak yang positif. Ini dapat dipandang sebagai langkah awal yang baik bagi Demokrat, sebagai anggota koalisi yang baru,” lanjut keterangan tersebut.
Adapun survei nasional ini dilakukan oleh The Republic Institute pada 13-23 September 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia, yang merupakan kelanjutan survei nasional yang dilakukan pada Juni lalu.
Jumlah sampel yang ditetapkan sebesar 2.010 sampel awal ditambah dengan oversampling pada enam provinsi di pulau Jawa sebesar 640 sampel. Sampel dipilih secara stratified random sampling, dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2,19% dengan analisas pembobotan untuk memperoleh hasil setara.