Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei terbaru The Republic Institute menunjukkan elektabilitas Partai NasDem dan PKS menurun usai menduetkan bakal pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dari survei nasional ini, didapatkan hasil beberapa partai yang mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan. Nasdem turun dari 8,4 persen menjadi 7,2 persen, PKS turun dari 7,2 persen menjadi 6,0 persen, dan elektabilitas Golkar turun dari bulan Juni sebesar 10,8 persen menjadi 8,7 persen pada bulan September.
“Khusus Nasdem dan PKS, yang juga mengalami penurunan karena disebabkan yang tertangkap oleh riset pada periode ini karena dampak dari pilihan capresnya, dimana PKS dan Nasdem pengusung utama Anies Baswedan,” tulis The Republic Institute dalam rilisnya, dikutip Jumat (13/10/2023).
Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Golkar disebabkan belum kuatnya gerakan partai Golkar untuk menyapa pemilih, baik yang dilakukan Golkar sebagai parpol peserta Pemilu, maupun yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Golkar di tingkat lokal yang menjadi Kepala Daerah maupun Caleg.
Khusus untuk tokoh Golkar yang menjadi Caleg 2024, The Republic Institute menilai masih belum terasa pergerakannya di lapangan secara masif, karena belum ada penetapan nomor urut pencalonan yang baru ditetapkan di Daftar Calon Tetap (DCT) tanggal 4 November 2023.
Di sisi lain, hasil survei ini menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat meroket usai meninggalkan Anies Baswedan-Cak Imin dan beralih mendukung bacapres Prabowo Subianto.
Baca Juga
Didapatkan hasil lima partai yang elektabilitas naik dengan dua di antaranya cukup signifikan yaitu PDIP, dari 21,7% pada survei Juni menjadi 23,4% pada survei September, dan Partai Demokrat dari 10,2%, menjadi 11,8%.
Sementara itu, Parpol yang juga naik elektabilitasnya adalah Gerindra, PKB, dan PAN, dengan kenaikan dibawah 1%. Partai Demokrat pun tercatat masuk tiga besar parpol dengan elektabilitas tertinggi.
“Ketika ditanya sikap politik pascapencabutan dukungan Demokrat terhadap Anies Baswedan sebagai bakal Capres, 9,6% responden yang sebelumnya tidak memilih Partai Demokrat, menyatakan akan memilih Partai Demokrat," tulis rilis The Republic Institute, dikutip Kamis (12/10/2023).
Adapun survei nasional ini dilakukan oleh The Republic Institute pada 13 September - 23 September 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Ini merupakan kelanjutan dari Survei Nasional yang dilakukan pada Juni lalu.Jumlah sampel yang ditetapkan sebesar 2.010 sampel awal ditambah dengan over sampling pada 3 enam provinsi di pulau Jawa sebesar 640 sampel. Sampel dipilih secara stratified random sampling, dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2,19% dengan analisa pembobotan (weighted analysis) untuk memperoleh hasil yang setara.