Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kembali menetapkan 2 tersangka dalam kasus pengaturan skor atau match fixing dalam pertandingan Liga 2 Indonesia periode 2018.
Ketua Satgas Antimafia Bola Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah menetapkan dua tersangka dari hasil gelar perkara yang dilakukan pekan lalu.
Dua di antaranya, VW selaku eks pemilik salah satu tim sepak bola dan DR merupakan salah satu pengurus dari klub yang terlibat dalam kasus ini.
"Telah dilakukan gelar perkara yang menetapkan 2 orang tersangka kembali, kami telah menetapkan lagi 2 orang tersangka yang berperan sebagai pemberi suap atas nama tersangka VW dan DR," kata Asep di Bareskrim, Kamis (12/10/2023).
Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) itu juga menerangkan VW berperan sebagai pelobi wasit untuk memenangkan klub "Y" dalam kasus ini.
Sementara itu, DR berperan sebagai penyandang dana yang kemudian diserahkan ke VW untuk mengatur dan memenangkan pertandingan dari klub Y.
Baca Juga
"Sedangkan untuk tersangka DR, dia merupakan salah satu pengurus dari klub Y pada saat itu dan DR berperan sebagai penyandang dana yang dana tersebut akan diserahkan ke VW untuk mengatur dan memenangkan pertandingan bagi klub Y," tuturnya
Adapun, kedua tersangka dipersangkakan Pasal 2 UUD No 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman pidana selama-lamanya 5 tahun dan denda maksimal Rp15 juta.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim juga telah menetapkan enam tersangka. Dua di antara enam tersangka berinisial K selaku penghubung wasit dan A sebagai kurir pengantar uang.
Empat lainnya, ada M sebagai wasit tengah, E selaku asisten wasit satu, R asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan. "Penanganan kasus pengaturan skor, atau match fixing yang sedang kami tangani ini menjadi entry poin ya, menjadi entry poin untuk pengembang dan menemukan praktek match fixing dalam pertandingan selanjutnya, baik pertandingan yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan pada kompetisi persepakbolaan di Indonesia," pungkasnya.