N12 News Israel melaporkan bahwa sedikitnya 100 warga Israel tewas. Pasukan keamanan Israel mengatakan ada 21 lokasi aktif baku tembak dengan penyusup, dan angkatan laut telah menewaskan puluhan warga Palestina yang mencoba menyusup melalui laut.
Di Gaza, asap hitam dan api membubung ke langit malam dari sebuah menara tinggi yang terkena serangan balasan Israel. Kerumunan orang yang berkabung membawa jenazah militan yang baru terbunuh melalui jalan-jalan, dibungkus dengan bendera hijau Hamas.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 198 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.600 orang terluka, dibawa ke rumah sakit yang hancur dan penuh sesak karena kekurangan pasokan dan peralatan medis.
Pertempuran Terbesar
Wakil Ketua Hamas Saleh al-Arouri mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu menahan sejumlah besar tawanan Israel, termasuk pejabat senior.
Dia mengatakan Hamas memiliki cukup banyak tawanan untuk membuat Israel membebaskan semua warga Palestina di penjaranya.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa warga Israel ditawan di Gaza, tentara serta perwiranya terbunuh. Seorang juru bicara militer mengatakan Israel dapat memobilisasi hingga ratusan ribu pasukan cadangan dan juga bersiap untuk berperang di front Utara melawan kelompok Hizbullah Lebanon.
Baca Juga
Hamas, yang mendukung penghancuran Israel, mengatakan serangan itu didorong oleh peningkatan serangan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” kata komandan militer Hamas Mohammad Deif, mengumumkan dimulainya operasi tersebut dalam siaran di media Hamas dan menyerukan warga Palestina di mana pun untuk berperang.
Hamas, yang menguasai Gaza pada tahun 2007, telah berperang empat kali melawan Israel. Namun pemandangan kekerasan di Israel sendiri tidak seperti yang terlihat sejak bom bunuh diri pemberontakan Intafada Palestina dua dekade lalu.
Bahwa serangan itu terjadi sebagai kejutan bagi pasukan keamanan Israel menjadikannya salah satu kegagalan intelijen terburuk dalam sejarah negara itu, sebuah kejutan bagi negara yang bangga dengan infiltrasi intensif dan pemantauan terhadap kelompok-kelompok militan.
Kelompok militan Jihad Islam mengatakan mereka bergabung dalam serangan tersebut dan juga menahan tentara Israel. Rekaman Hamas di akun Telegramnya menunjukkan para pejuangnya menarik tentara Israel keluar dari tank.