Bisnis.com, JAKARTA - Para legislator senior Rusia akan mempertimbangkan untuk mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba nuklir global setelah Presiden Vladimir Putin menyarankan untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir.
Putin mengatakan secara teoritis mungkinuntuk membatalkan ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) karena Amerika Serikat telah menandatanganinya tetapi belum meratifikasinya.
Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah Duma Negara, mengatakan dia dan rekan-rekannya akan membahas keluarnya Rusia dari CTBT pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada 9 Oktober, menurut RIA Novosti.
“Situasi di dunia telah berubah. Washington dan Brussel telah melancarkan perang melawan negara kita. Tantangan saat ini memerlukan solusi baru,” tulis Volodin di aplikasi perpesanan Telegram.
CTBT, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada bulan September 1996, telah ditandatangani oleh 183 negara dan diratifikasi oleh 178 negara.
Putin mengatakan di Klub Diskusi Valdai pada hari Kamis bahwa mencabut ratifikasi CTBT oleh Rusia akan mencerminkan hubungan Rusia dengan Amerika Serikat.
Baca Juga
Pada hari Jumat, Kremlin membantah bahwa mereka bermaksud melakukan uji coba senjata nuklir jika mereka melanjutkan deratifikasi.
“Presiden terutama merujuk pada perlunya membawa situasi de facto ke kesamaan [dengan AS],” kata juru bicara Dmitry Peskov pada hari Jumat.
“Itu tidak berarti pernyataan niat untuk melakukan uji coba nuklir,” katanya kepada wartawan.