Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bamsoet Berkelakar Soal Sepinya Minat Jadi Menpora

Bambang Soesatyo berkelakar tentang sepinya peminat jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora.
Tangkapan layar dari kanal YouTube milik Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet Bamsoet Channel, Sabtu (18/3/2023). /Bamsoet Channel
Tangkapan layar dari kanal YouTube milik Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet Bamsoet Channel, Sabtu (18/3/2023). /Bamsoet Channel

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berkelakar tentang sepinya peminat jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora.

Politikus Partai Golkar itu awalnya mengatakan belum ada ketertarikan besar dari pemerintah ataupun swasta untuk mengurus olahraga.

“Menurut saya belum ada langkah serius atau keinginan kuat bagi penyelenggara negara atau pemerintah dalam rangka membangun ekosistem olahraga nasional,” ujar Bamsoet dalam paparannya di Ideafest 2023, Sabtu (30/9/2023).

Bamsoet pun mengatakan, tidak adanya langkah serius tersebut terlihat dari segi pendanaan.

Menurut Bamsoet, masih belum ada pendanaan yang besar untuk bidang olahraga baik dari pemerintah maupun swasta

Padahal, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup tinggi. Selain itu, potensi ekonomi dari bidang olahraga juga cukup menjanjikan

“Tenaga kerja yang terserap dari sektor olahraga ini sudah 170 ribu per tahun, dengan penghasilan kurang lebih Rp43 triliun, cuma masih belum signifikan,” ujar Bamsoet

Bansoet juga mengatakan industri olahraga dapat mendorong ekonomi hingga 13,33 persen

Lebih lanjut, Wakil Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha juga mengatakan untuk sepakbola sendiri club pemain yang masuk ke ekosistem PSSI hanya sekitar 1100 kelompok.

“Sesungguhnya di dunia sepakbola, angka ini masih sangat-sangat-sangat kecil. Jadi, dengan perbandingan 2 juta lebih penduduk kita dan jumlah club sepakbolanya hanya berjumlah 1100 club yang terdaftar dan terdata, itu sangat kecil,” ujarnya.

Menurut Tisha, angka ini masih jauh lebih rendah daripada Thailand ataupun Jerman yang memiliki angka penduduk lebih rendah daripada Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper