Bisnsis.com, JAKARTA - Badan intelijen militer Ukraina (HUR) melaporkan bahwa “penyabot tak dikenal”, Minggu (24/9/2023) malam, menyerang fasilitas militer di wilayah Moskow dan Kaluga, Rusia.
Sebuah truk tanker diduga dihancurkan di sebuah pangkalan militer di distrik Naro-Fominsky di Oblast Moskow, sementara empat kendaraan dengan trailer dihancurkan di pangkalan lain di kota Kaluga, kata HUR, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya Roman Starovoit, gubernur Oblast Kursk Rusia, mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak telah menyerang gedung administrasi di ibu kota wilayah tersebut.
Namun, media Ukraina Ukrainska Pravda, UNIAN, dan Hromadske melaporkan, mengutip sumber mereka, bahwa sebuah drone menghantam gedung Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia.
Ukrainska Pravda mengutip sumber intelijen dan membenarkan bahwa ini adalah operasi Ukraina.
Pemerintah Ukraina belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin pasukan Rusia menjatuhkan dua bom udara di kota Kherson Ukraina selatan pada 24 September.
Menurut Prokudin, serangan tersebut menghantam infrastruktur sipil di distrik Korabelnyi di Kherson, serta menargetkan kawasan industri di distrik Dniprovskyi.
Seorang wanita berusia 49 tahun terluka akibat serangan itu, kata gubernur.
“Dia mengalami luka ringan. Bantuan diberikan di lokasi (penyerangan),” tulis Prokudin di Telegram.
Ini adalah pemboman ketiga yang dilaporkan Rusia yang memakan korban jiwa di Oblast Kherson pada hari itu. Sebelumnya, Prokudin melaporkan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya di kota Beryslav di Oblast Kherson.
Serangan udara terpisah menewaskan seorang pria berusia 67 tahun di desa Lvove, tambah Prokudin.
Menurutnya, selama sehari terakhir, pasukan Rusia melakukan total 83 serangan terhadap Oblast Kherson, menggunakan 332 amunisi, termasuk mortir, artileri tabung, roket Grad, peluru tank, drone, dan penerbangan militer.
Kherson, ibu kota daerah, menjadi sasaran 28 proyektil, kata Prukudin.