Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat merasa bisa saja Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua calon presiden yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, tanpa Anies Baswedan.
Sebagai informasi, saat ini ada tiga kandidat calon presiden yang sudah diusung gabungan partai politik yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies. Ganjar didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara Prabowo didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Garuda, dan Gelora.
Sedangkan Anies didukung oleh NasDem, PKS, PKB, dan Ummat. Meski demikian, Djarot merasa bisa saja PKB berubah pikiran sehingga menarik dukungan dari Anies.
"Bisa saja nanti [hanya] Pak Ganjar bersaing dengan Pak Prabowo. Kalau misalkan PKB berubah pikiran, kan bisa juga," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Memang, jika PKB menarik dukungan dari Anies maka gabungan partai pendukung yaitu NasDem, PKS, dan Ummat hanya punya 18,96 persen kursi di DPR RI. Angka tersebut tidak melebihi aturan ambang batas pencalonan presiden 20 persen sehingga akan buat Anies gagal maju di Pilpres 2024.
Meski demikian, Djarot juga tidak menampik kemungkinan Pilpres 2024 tetap diikuti oleh tiga calon presiden yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Baca Juga
PDIP, lanjutnya, siap memenangkan Ganjar lewat satu putaran meski Pilpres 2024 diikuti oleh tiga poros sekalipun.
"Jadi prinsip kita PDIP, dua poros atau tiga poros kita siap. Kita siap untuk berjuang supaya bisa satu putaran selesai, dengan cara seperti itu maka yang diuntungkan adalah bangsa dan negara dari banyak aspek," jelasnya.
Terkait soal duetkan Ganjar dengan Prabowo di Pilpres 2024, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu memberi kode wacana itu sulit tercapai. Bagaimanapun, lanjutnya, masing-masing pihak pendukung ingin Ganjar dan Prabowo maju sebagai calon presiden bukan wakil presiden.
"Kalau Pak Ganjar otomatis sebagai capres, dan kita harus menghargai kalau Partai Gerindra bersikukuh Pak Prabowo sebagai capresnya," tutup Djarot.