Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pembahasan politik pangan jauh lebih penting agar pembicaraan soal perpolitikan nasional tidak hanya soal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
Pernyataan itu Hasto sampaikan kegiatan diskusi Prarakernas IV PDIP dengan tema Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2023).
Dalam pidato pembukaan acara, dia mengatakan Rakernas IV PDIP yang akan diselenggarakan pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 akan membawa kedaulatan pangan. Dia mengklaim, tema itu menunjukkan PDIP menjadi partai yang tidak hanya fokus mengurus soal pencapresan semata melainkan juga narasi tentang masa depan.
"Rakernas IV diharapakan memiliki manfaat bagi rakyat Indonesia dan di situ, lah, PDI Perjuangan menawarkan suatu narasi tentang masa depan, jauh lebih penting dari orang perorang siapa yang akan jadi capres atau cawapres," ujar Hasto.
Hasto merasa pembahasan pangan belum menjadi topik utama dalam perpolitikan Indonesia, padahal isu itu menyangkut tentang martabat bangsa.
"Kita belum meyakini bahwa pangan itu bukan berkaitan dengan lumpur, pangan itu tidak berkaitan dengan kemiskinan, tetapi pangan itu berkaitan dengan harga diri, martabat, dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Baca Juga
Hasto mengaku Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kerap menekankan pentingnya soal posisi geopolitik Indonesia sebagai negara kelautan yang terbentang dari pulau-pulau. Oleh sebab itu, lanjutnya, Megawati ingin adanya integrasi wilayah Indonesia dengan wilayah lautan yang luas agar masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan.
"Bu Mega berulang kali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur hanya dari pangan yang ada di darat maupun di dalam lautan," jelasnya.
Dalam acara diskusi ini, hadir Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Kustiyariyah Tarman, dan Presdir Perikanan Indonesia Sigit Muhartono sebagai pembicara.