Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPCC Ungkap Permukaan Air Laut Dunia Naik 20 Cm, Indonesia Tekankan 3 Poin Ini di Sidang Majelis Umum PBB

Menlu RI Retno Marsudi memberikan tiga poin dari Indonesia untuk masalah kenaikan air laut dunia, di Sidang Majelis Umum ke-78 PBB.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memberikan keterangan kepada wartawan pada H-1 puncak KTT ke-43 Asean, di Asean Secretariat, Jakarta, pada Senin (4/9/2023)./Bisnis-Erta Darwati
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memberikan keterangan kepada wartawan pada H-1 puncak KTT ke-43 Asean, di Asean Secretariat, Jakarta, pada Senin (4/9/2023)./Bisnis-Erta Darwati

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan tiga poin mengenai ancaman kenaikan air laut dunia di Sidang Majelis Umum ke-78 PBB. 

Dia melaporkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), saat ini permukaan air laut dunia sudah naik 20 cm dibanding baseline tahun 1900. 

"Nah, kenaikan air laut akan menyebabkan hilangnya ekosistem pesisir, salinasi atau penggaraman air tanah, dan juga rusaknya infrastruktur pesisir," katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (22/9/2023). 

Lebih lanjut, menurut prediksi IPCC, kenaikan permukaan air laut diperkirakan dapat mencapai 1 meter di 2100, jika emisi CO2 masih tetap tinggi.

Selanjutnya, Retno menyampaikan bahwa IPCC juga memperkirakan bahwa sebanyak 1 miliar orang akan terpapar dengan dampak kenaikan air laut pada 2050.

"Di dalam pertemuan tadi, saya menyampaikan beberapa hal, bahwa kenaikan air laut adalah ancaman yang memang nyata di depan mata kita, yang mengancam survival sehingga kita harus bersatu mengatasinya," ujarnya. 

Pertama, menurutnya seluruh dunia perlu melakukan kerja sama untuk pencegahan dan mitigasi. Kedua, meningkatkan upaya adaptasi iklim termasuk memperkuat resiliensi masyarakat pesisir.

Selanjutnya, ketiga, perlu menekankan pentingnya menjaga integritas wilayah yang berpotensi terancam oleh naiknya permukaan air laut, termasuk dengan memastikan kerangka hukum internasional.

"Saya dalam kesempatan tersebut, sekaligus menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah 1st High-Level Meeting of the Archipelagic and Island States Forum atau kita singkat AIS Summit, yang akan diselenggarakan di Bali 11 Oktober nanti," tambahnya. 

Perlu diketahui, AIS Summit adalah platform kerja sama yang dibentuk untuk mewadahi negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan, khususnya pada sektor kelautan.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI menyatakan bahwa 51 negara pulau dan kepulauan terkonfirmasi akan menghadiri perhelatan tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper