Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan, Rabu (20/9/2023), tidak akan lagi memasok senjata ke Ukraina karena perselisihan mengenai impor produk biji-bijian Ukraina semakin memanas.
“Ukraina mempertahankan diri dari serangan brutal Rusia dan saya memahami situasi ini, tapi seperti yang saya katakan, kami akan melindungi negara kami. Kami tidak lagi mentransfer senjata ke Ukraina, karena kami sekarang mempersenjatai Polandia,” kata Morawiecki kepada saluran TV Polsat News, seperti yang dilaporkan Kantor Perdana Menteri Polandia.
Keputusan untuk menghentikan transfer senjata terjadi di tengah perselisihan yang sedang berlangsung antara kedua negara mengenai impor gandum, jagung, rapeseed, dan bunga matahari dari Ukraina.
Komisi Eropa menerapkan embargo terhadap produk Ukraina pada bulan Mei karena kekhawatiran bahwa impor yang lebih murah akan mengancam produsen pertanian dalam negeri di Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia.
Embargo tersebut berakhir pada tanggal 15 September, meskipun Hongaria, Polandia, dan Slovakia masing-masing menerapkan larangan mereka sendiri sebagai tanggapannya.
Ukraina kemudian mengajukan banding ke Organisasi Perdagangan Dunia. Sebagai tanggapan, juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller mengatakan kepada media Polandia PAP bahwa posisi pemerintah Polandia tidak berubah.
Baca Juga
“Kami yakin tindakan kami terkait larangan impor gandum Ukraina dapat dibenarkan. Kami tidak akan membiarkan pasar pertanian di Polandia terganggu. Kami tidak mengubah pendapat kami mengenai masalah ini dan kami akan mengambil langkah-langkah untuk membela kepentingan petani Polandia,” katanya.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shymal menegaskan bahwa jika negara-negara tidak mengakhiri embargo mereka terhadap produk Ukraina, Ukraina akan membatasi impor sebagai tanggapannya.
Polandia kemudian menyiratkan bahwa mereka mungkin akan menghentikan bantuan kepada pengungsi Ukraina, sementara Presiden Polandia Andrzej Duda membandingkan Ukraina dengan orang yang tenggelam yang akan membawa orang lain ikut tenggelam bersama mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky khawatir melihat reaksi negara-negara Eropa yang justru berbalik arah menarik dukungannya ke Ukraina.
“Sangat mengkhawatirkan melihat bagaimana beberapa orang di Eropa, beberapa teman kita di Eropa, menunjukkan solidaritas dalam teater politik – membuat sebuah thriller dari biji-bijian. Mereka mungkin tampak memainkan peran mereka sendiri, namun kenyataannya mereka membantu menyiapkan panggung untuk seorang aktor Moskow,” katanya.
Meskipun demikian, Wakil Perdana Menteri Polandia dan ketua Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa, Yaroslav Kaczyński, mengatakan kepada Radio Polandia bahwa Polandia akan terus mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan Rusia.
“Kami akan mendukung Ukraina sampai kemenangan,” tegasnya.