Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Bakal Perkuat KPK, Sementara Megawati Sempat Usul ke Jokowi Dibubarkan

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya akan memperkuat KPK jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Tanbgkapan layar- Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dinilai melakukan blunder saat berbicara di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023). Dia mengatakan bahwa 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai master of ceremony (MC). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tanbgkapan layar- Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dinilai melakukan blunder saat berbicara di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023). Dia mengatakan bahwa 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai master of ceremony (MC). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.

Penegasan itu disampaikannya saat berbicara pada acara bertajuk “Ganjar Bicara Gagasan di Mata Najwa” di kampus Universitas Gadjah Masa (UGM), Selasa (19/9/2023).

Dikatakan, bahwa selain memperkuat KPK, juga akan dilakukan revisi UU KPK untuk mengembalikan indepensi lembaga antirasuh itu.

Ganjar juga akan memperkuat kejaksaan Polri dengan dua cara yakni memperbaiki sistem dan memilih aktor yang tepat.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar membubarkan KPK karena dinilai tidak efektif melakukan pekerjaan memberantas korupsi.

Menko Polhukam Mahfud MD pun sempat mengklaim bahwa Megawati tidak sungguh-sungguh mengusulkan agar KPK dibubarkan. Menurutnya, pernyataan Megawati soal KPK bentuk ekspresi karena lembaga antirasuah itu dinilai tidak efektif.

Dikatakan, Megawati lebih menekankan agar KPK bekerja lebih efektif dalam memberantas korupsi. Pandangan Mega itu sama dengan pandangan Tim Pencepatan Reformasi Hukum Kemenko Polhukam yang ingin agar KPK lebih efektif dan profesional.

Tim Pencepatan Reformasi Hukum Kemenko Polhukam telah punya hasil telaah akademik dengan sekitar 50 butir rekomendasi, termasuk yang terkait dengan KPK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper