Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Dipecat Gegara Kasus Korupsi

Pemerintah Ukraina memecat enam wakil menteri pertahanan pada menyusul penunjukan menteri pertahanan baru awal bulan ini.
Bendera Ukraina/wikimedia
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Ukraina memecat enam wakil menteri pertahanan pada menyusul penunjukan menteri pertahanan baru awal bulan ini, Senin (18/9/2023).

Melansir Reuters, pemerintah tidak memberikan alasan pemecatan tersebut, namun tindakan seperti itu biasa terjadi setelah penunjukan menteri baru. Mereka yang dicopot termasuk Hanna Maliar, yang sering menyampaikan kabar terbaru kepada publik mengenai perang Rusia terhadap Ukraina.

Rustem Umerov menjadi menteri pertahanan kurang dari dua minggu lalu, menggantikan Oleksii Reznikov.

Kementerian telah dirundung tuduhan korupsi oleh media ketika Reznikov menjabat meskipun dia sendiri tidak menghadapi tuduhan korupsi.

"Reboot. Kami (telah) memulai. Kami melanjutkan. Kementerian terus bekerja seperti biasa," kata Umerov dalam sebuah unggahan di Facebook.

Situs berita Ukrainska Pravda mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan semua wakil menteri telah mengundurkan diri secara sukarela menyusul permintaan Umerov dan tidak akan kembali ke jabatan mereka.

Konsultasi sedang dilakukan untuk mencari calon pengganti mereka, dan mengutip sumber yang dekat dengan kementerian yang mengatakan.

Umerov mengatakan prioritasnya termasuk menjadikan kementerian sebagai lembaga utama untuk mengoordinasikan pasukan pertahanan Ukraina, meningkatkan nilai yang melekat pada masing-masing prajurit, mengembangkan industri militer Ukraina dan memerangi korupsi.

Maliar, seorang pengacara kejahatan perang, telah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan sejak tahun 2021 dan kabar terbarunya tentang perang di Ukraina muncul pada Senin (18/9/2023) pagi.

Dia mendapat kritik pekan lalu setelah awalnya melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali sebuah desa di bagian timur dari pasukan Rusia, namun kemudian mengatakan bahwa laporannya tidak akurat dan bahwa pertempuran masih berkecamuk di sekitar desa tersebut.

Penangkapan desa tersebut kemudian diumumkan oleh militer keesokan harinya, namun Rusia membantah telah kehilangan kendali atas desa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper