Bisnis.com, JAKARTA - Para Jenderal Ukraina mengatakan telah menerobos garis pertahanan Rusia di Selatan. Kemajuan pasukan Ukraina ini sebagai tanda-tanda terobosan lebih lanjut di garis depan.
Ukraina memulai serangan balasan besar-besaran untuk memukul mundur pasukan Rusia dari wilayah yang direbut, pada awal Juni 2023. Serangan balasan itu dilakukan di tiga titik di sepanjang garis depan sepanjang 600 mil lebih (965 km).
Daerah di bagian Tenggara Kota Zaporizhzhia sejauh ini merupakan daerah yang paling penting secara strategis. Menyerang ke arah Laut Azov akan dapat memutus jalur pasokan Rusia yang menghubungkan Kota Rostov-on-Don di Rusia ke Krimea.
Melansir BBC, sejauh ini belum ada banyak kemajuan kecuali daerah sekitar Desa Robotyne dan Verbove di Wilayah Zaporizhzhia. Jika Ukraina dapat memutuskan jalur pasokan utama ini, maka Rusia akan kesulitan mempertahankan garnisunnya yang besar di Krimea yang dicaplok pada 2014. Meskipun terdapat hambatan yang signifikan, kini terdapat penampakan pasukan Ukraina yang melanggar struktur pertahanan Rusia di sepanjang front Selatan.
Terdapat sembilan video media sosial yang terverifikasi di sepanjang garis depan dekat Verbove. Empat video di antaranya menunjukkan pasukan Ukraina menerobos pertahanan Rusia di utara Verbove. Namun, hal ini menunjukkan adanya serangan, bukan berarti Ukraina telah berhasil menguasai wilayah tersebut. Sejauh ini hanya pasukan infanteri Ukraina yang berhasil melewatinya, dan tidak melihat pasukan lapis baja Ukraina menerobos masuk, memanfaatkan celah tersebut dan mempertahankan posisinya.
Moskow melihat serangan balik ini terjadi sejak lama dan telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membangun pertahanan berlapis yang paling tangguh di dunia secara mendalam.
Baca Juga
Ladang ranjau yang luas telah memperlambat kemajuan Ukraina. Ladang ranjau ini sangat padat, di beberapa tempat terdapat lima ranjau dalam satu meter persegi.
Upaya pertama Ukraina untuk menyerang terjadi pada Juni dengan cepat berakhir dengan kegagalan, dengan kendaraan lapis baja modern yang dipasok oleh Barat lumpuh dan terbakar. Infanteri Ukraina juga mengalami kegagalan, dan memakan banyak korban.
Kyiv sejak itu terpaksa membersihkan ranjau-ranjau tersebut dengan berjalan kaki, seringkali pada malam hari dan terkadang di bawah serangan. Oleh karena itu terjadi lambatnya kemajuan hingga saat ini. Tank dan kendaraan lapis baja Ukraina rentan terhadap ranjau, drone, dan rudal anti-tank Rusia, seperti pada tank Challenger 2 yang dipasok Inggris terkena serangan di dekat Robotyne.
Jumlahnya hanya akan bisa bertambah setelah jalur yang cukup lebar telah dibersihkan melalui ladang ranjau dan ketika artileri Rusia di sana telah berhasil ditundukkan.