Bisnis.com, JAKARTA – Rusia makin ganas di lautan terutama sejak menarik diri dari perjanjian gandum dengan Ukraina.
Menteri infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan sebanyak 105 fasilitas infrastruktur pelabuhan dihancurkan.
Menurut menteri serangan terhadap pelabuhan di gugus Danube dan blokade pelabuhan Rusia, ekspor biji-bijian ke Asia, Afrika dan Eropa berkurang hampir tiga juta ton per bulan.
Pada Juli 2022, kesepakatan dicapai antara Rusia dan Ukraina – yang ditengahi oleh Turki dan PBB – mengizinkan kapal kargo berlayar di sepanjang koridor di Laut Hitam.
Hampir 33 juta ton biji-bijian dikirim dari Ukraina berdasarkan kesepakatan tersebut, dan akibatnya harga pangan dunia turun sekitar 20%, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Kesepakatan itu berakhir pada 17 Juli dan sejak itu Rusia melancarkan serangkaian serangan udara terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina, menghancurkan ribuan ton biji-bijian.
Baca Juga
Pelabuhan di cluster Danube saat ini merupakan satu-satunya jalur perairan untuk ekspor pertanian Ukraina.
Semnatar itu, Kubrakov menekankan bahwa pelabuhan-pelabuhan tersebut membutuhkan sistem pertahanan udara yang kuat jika tidak, konsekuensi serangan tersebut bisa jauh lebih buruk.
Di sisi lain, Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak lainnya di wilayah Ismail di Odesa pada malam hari tanggal 13 September, melukai enam warga sipil dan merusak pelabuhan serta infrastruktur sipil lainnya.